jatimnow.com - Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan inovasi smartphone pengingat waktu salat bagi anak-anak dan siswa di sekolah. Aplikasi ini akan dilombakan dalam kontes Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Perguruan Tinggi (PT) se Indonesia, kategori desain aplikasi Al Qur'an.
Ketiga mahasiswa itu adalah Kirana Aisyah Larasati dari Fakultas MIPA, Sayyidati Nurmuthi'ah dari Fakultas Pertanian dan Hilmi Aziz Bukhori dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Filkom).
"Aplikasi ini kami namakan adem aps. Kenapa dinamakan adem? Karena dengan mengingat salat, kita akan adem atau dingin. Ini terinsipirasi sejak kita masih SMA, di mana waktu SMA kebetulan saya bersama Sayyidati ini satu kelas," ujar Kirana, Selasa (16/7/2019).
Baca juga: BSI Siapkan Anggaran Rp10 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa Jatim
Kirana menjelaskan, aplikasi adem ini nantinya akan bisa mengatur smartphone otomatis terkunci saat waktu salat tiba dan baru bisa digunakan setelah salat selesai.
Penggunaan smartphone yang berlebihan kepada anak sering memicu anak lupa salat dan belajar. Hal ini pula yang melatarbelakangi Kirana bersama dua rekannya menciptakan aplikasi tersebut.
Baca juga: Mahasiswa KKN UINSA Meninggal Terseret Ombak Saat Berwisata di Pantai Jember
"Dengan fitur salat lock, nantinya smartphone akan mati dan terkunci dengan sendirinya saat waktu salat. Dengan waktu minimal mengunci 15 menit. Jadi bagi orang tua yang punya anak-anak, aplikasi ini bisa digunakan untuk mengingatkan waktu salat dan belajar. Nanti yang mengatur orang tua," terangnya.
Selain bisa mengingatkan waktu salat, aplikasi ini mampu mengendalikan penggunaan smartphone secara otomatis saat belajar maupun sedang belajar di sekolah.
"Saya kira ini bisa menjadi solusi bagi sekolah-sekolah yang melarang penggunaan smartphone di sekolah. Dan juga mengantisipasi kekhawatiran para guru yang muridnya fokus kepada handphone saat proses belajar mengajar," lanjutnya.
Baca juga: 1 Pria Dikeroyok 7 Orang saat Pelatihan Kader Dasar di Pamekasan
Selain untuk mengingat salat, aplikasi ini juga berisi konten-konten keagamaan seperti ayat Al Quran atau hadist disertai terjemah dan makna sebagai pedoman menjalani hari, serta konten informasi islam lainnya. Nantinya, selain dilombakan dalam MTQ Perguruan Tinggi nasional, aplikasi ini akan diterapkan di dua sekolah yaitu MIN dan MAN 2 Kota Malang.
"Kita sudah kerjasama dengan MIN dan MAN 2 Kota Malang untuk percontohan penerapannya. Nantinya di kedua sekolah itu, siswa yang punya smartphone diwajibkan mendownload adem aps di google playstore. Ini mengantisipasi adanya yang masih bermain gadget saat jam pelajaran. Selain itu dari aplikasi ini bisa mengingatkan siswa untuk waktu salat sehingga memudahkan guru," tambah Dosen Pembimbing, Herman Tolle.