Teatrikal Perobekan Bendera Belanda, Risma: Kobarkan Semangat Juang

Kamis, 19 Sep 2019 12:37 WIB
Reporter :
Farizal Tito
Peringatan insiden perobekan Belanda di Hotel Yamato

jatimnow.com - Peringatan insiden perobekan bendera Belanda yang terjadi pada 19 September 1945 silam di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) kembali digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dibuka dengan teatrikal Surabaya Merah Putih, Kamis (19/9/2019).

Teatrikal menceritakan proses perobekan bendera yang dilakukan arek-arek Suroboyo kala itu. Semangat yang membara muncul dari pemeran yang dimainkan lakon per lakon.

Suasana seketika tegang dan haru ketika arek-arek Suroboyo berupaya keras merobek bendera Belanda.

Baca juga: Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya Pertama Peraih Satyalancana Karya Bhakti Praja

Dengan semangat mereka memanjat tiang tertinggi di Hotel Majapahit dan berusaha secepat mungkin merobek bendera tersebut. Saat adegan perobekan bendera selesai, para peserta upacara langsung menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini melalui pidatonya mengobarkan semangat dan mengajak generasi penerus untuk tidak berhenti menghargai jasa pahlawan yang membuat bangsa dan kota ini merdeka dari penjajah. Caranya adalah dengan terus berjuang untuk menggapai cita-cita.

"Merah putih telah menyatu dalam tulang arek Suroboyo. Kami arek-arek Suroboyo adalah penerusmu, kami arek-arek Suroboyo adalah pewarismu yang tidak sedikit pun luntur darah dan tidak sedikitpun goyah. Kami adalah petarung yang teguh menjaga Indonesia. Merah Putih, Merdeka.. Merdeka !!!!,” kata Risma.

Menurutnya, peringatan ini harus terus dilakukan. Sebab ia menilai, bahwa ini merupakan upaya mentransfer kepercayaan diri untuk pemuda-pemudi.

"Mereka tidak perlu takut menghadapi apapun dan jangan pernah untuk menyerah dengan segala keterbatasan yang ada," tegasnya.

Baca juga: Eri Cahyadi Terima 2 Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024

Di era digital 4.0 ini, Risma mengimbau kepada arek-arek Suroboyo supaya berjuang lebih keras lagi. Sebab, tantangan yang dihadapi berbeda dan lebih besar lagi.

\

"Saya bersyukur, hasil survey penggunaan teknologi di Surabaya itu banyak produktifnya dibanding mudaratnya. Jadi artinya kita bisa gunakan untuk menunjang keberhasilan dari tujuan kita," ujarnya.

Dalam pemanfaatannya, jangan sampai teknologi yang menguasai penggunanya (manusianya). Akan tetapi sebaliknya, pengguna yang harus menguasai teknologi agar tujuan masyarakatnya bisa hidup lebih sejahtera.

"Jadi artinya kita tidak perlu takut. Sebetulnya Surabaya ini sangat maju untuk digital 4.0. Dan itu dunia sudah mengakui tentang industri 4.0 di Surabaya," jelasnya.

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur di Surabaya Rampung 2024

Achmad Raffi, pelajar asal SMP Negeri 6 Surabaya yang turut menyaksikan teatrikal perobekan bendera mengaku memiliki kesan tersendiri.

Selain momentum ini menjadi pengingat jasa-jasa pahlawan, ia menyebut bahwa Wali Kota Risma selama ini juga terus memberikan semangat kepada mereka.

"Bu Risma selalu memberikan semangat kita untuk terus berjuang. Jadi aku bangga menjadi pelajar di Surabaya, terima kasih bu sudah menyemangati kami terus," kata Achmad Raffi.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler