jatimnow.com - Empat orang yang diciduk karena melakukan provokasi agar demo 26 September 2019 di Surabaya rusuh, masih terus diperiksa di Mapolrestabes Surabaya.
Informasi yang didapat jatimnow.com dari internal kepolisian, dari hasil pemeriksaan sementara, keempat orang itu memprovokasi massa dengan melakukan vandalisme di sejumlah lokasi.
Empat orang provokator itu terdiri dari satu siswa SMK kelas 11 atau kelas 2 SMK dan tiga lainnya sudah bekerja. Selain diperiksa, keempatnya juga ditanya langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.
Baca juga: Video: Cerita Sepanjang Demo di Surabaya
Baca juga: Provokasi Agar Demo 26 September Surabaya Rusuh, Empat Orang Diciduk
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memberikan arahan kepada sekolah agar siswa-siswinya tidak ikut terprovokasi dengan ajakan unras (unjuk rasa) dan bagi orangtua, agar selalu mengingatkan kepada anaknya agar tidak ikut dalam unras di manapun," kata Sandi, Kamis (26/9/2019).
Baca juga: Hii... Ada Spanduk Horor dalam Demo 26 September Surabaya
Tidak hanya itu, Luki dan Sandi juga memberikan pengarahan terhadap keempat provokator tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya. Sebab ulah keempatnya bisa membuat keamanan di Surabaya terganggu.
"Mohon doa dan suportnya agar dalam pelaksanaan pengamanan unras hari ini, berjalan aman dan kondusif," tambah Sandi.
Sandi juga meminta semua elemen yang turun ke jalan untuk menyampaikan tuntutannya tidak terprovokasi siapapun. Sehingga apa yang disampaikan bisa berjalan aman dan kondusif.
Baca juga: Provokasi Agar Demo 26 September Surabaya Rusuh, Empat Orang Diciduk
"Ayo bareng-bareng Jogo Suroboyo," tandasnya.
Sementara itu, hingga pukul 13.25 Wib, massa dari berbagai elemen masih berdemo di depan Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya dengan tertib.