jatimnow.com - Krisis air bersih membuat warga Desa Karangjati, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan menjerit. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan dinilai warga masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih di sana.
"Bantuan tiga sampai empat jerigen perminggu ini kurang Pak, soalnya dua tiga hari sudah habis. Ya terpaksa kami beli sendiri sampai bantuan datang lagi," tutur Jamaludin, salah satu warga yang mengantre air bersih bantuan pemkab, Rabu (9/10/2019).
Sementara, Hindun salah satu warga lainnya berharap agar bantuan air bersih dari pemkab bisa ditambah. Agar beban rupiah yang dikeluarkan setiap keluarga di desanya bisa menurun.
Baca juga: 10 Kecamatan di Banyuwangi Berpotensi Kekeringan, BPBD Lakukan Langkah Ini
"Maunya ya ditambah Pak, kan lumayan bisa meringankan. Kalau beli per jerigennya dua ribu rupiah lho," terangnya.
Selain Desa Karangjati, ada tiga desa lainnya di Kecamatan Lumbang yang juga terdampak kekeringan, yaitu Cukurguling, Watulumbung dan Karangasem.
Baca juga: Polres Jember Kirim Bantuan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
Terpisah, Staf BPBD Kabupaten Pasuruan Syaiful Bakri menyebut bila pemkab melakukan dropping tiga tangki air untuk setiap desa terdampak.
"Tiga tangki air ini digilir ke semua dusun dalam satu desa," jelas Syaiful.
Selain itu, keterbatasan armada juga menjadi pemicu lambannya pendistribusian air bersih, meski dibantu dengan CSR dari beberapa perusahaan swasta di Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: BPBD Ponorogo Salurkan 277 Ribu Liter Air Bersih Atasi Dampak Kekeringan
"Hanya satu armada untuk di Kecamatan Lumbang. Ada dua armada yang dipunyai BPBD. Untuk armada lainnya ada masing-masing satu mobil tangki dari Dinas Cipta Karya, PDAM dan Dinsos," tambahnya.