jatimnow.com - Seorang pelajar SMP di Surabaya menjadi korban kebejatan empat pemuda. Gadis di bawah umur itu digilir para pemuda itu di sebuah warung di Jalan Medokan Semampir.
Tiga dari empat pelaku berhasil diringkus anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya setelah mendapat laporan dari ibu korban. Ketiga pelaku itu adalah ST (19), MOA (18) dan MF (18). Sementara Bd (22), saat ini masih buron.
"Mereka kami amankan saat nongkrong di tepi sebuah sungai, setelah kami mendapat laporan ibu kandung korban. Satu pelaku lain masih kami buru," ujar Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, Selasa (22/10/2019).
Baca juga: JLS Sampang Tidak Aman, Gadis 16 Tahun Digilir 4 Bocil
Ruth Yeni menjelaskan, peristiwa bermula sekitar pukul 23.00, Jumat (22/9/2019), saat korban diajak temannya nongkrong di sebuah warung di daerah Semolowaru, Surabaya. Di warung tersebut sudah menunggu pelaku ST, MOA dan MF, termasuk Bd yang datang belakangan.
Tak berselang lama, teman korban pamit pulang dan meninggalkan korban bersama empat pelaku itu. Sekitar pukul 23.30 Wib, Bb mengajak korban jalan-jalan. Sedangkan ST, MOA dan MF juga pergi meninggalkan warung.
Ternyata, korban diajak ke sebuah lahan kosong di Jalan Semolowaru. Bd kemudian mengajak korban ke semak-semak gelap dalam lahan tersebut.
Baca juga: Kenal Lewat Medsos, Gadis 12 Tahun Diperkosa 4 Pria di Blitar usai Pesta Miras
"Ternyata, tiga orang yang ikut nongkrong tadi sudah di situ," terang Ruth Yeni.
Begitu Bd dan korban turun dari motor, mulut korban dibekap. Tubuhnya diseret ke semak-semak agar tidak terlihat oleh orang yang lewat. Satu per satu pakaian korban dilepas. Hingga akhirnya, keempat pemuda itu melampiaskan nafsunya.
Ruth Yeni menjelaskan, korban disetubuhi oleh keempat tersangka secara bergantian. Setelah itu, mereka meninggalkan korban sendirian di semak-semak. Setelah tenaga terkumpul, korban pulang sendirian dengan berjalan kaki.
Baca juga: Pria Pamekasan Perkosa Anak Pemilik Kos di Lamongan, Modusnya Numpang Ngecas
Sampai di rumah, korban yang terlihat kusut dan lemas membuat orangtuanya curiga. Setelah mendapat cerita dari anaknya, sang orangtua melapor ke Polrestabes Surabaya dan langsung ditindaklanjuti Unit PPA.
Menurut Ruth Yeni, tiga pelaku ditangkap di sebuah warung di tepi sungai Jalan Medoan Semampir. Ketiganya digelandang ke Mapolrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan. Kepada penyidik, mereka mengakui perbuatannya.