Tak Ada Dokter Bedah di Bawean Gresik, Bayi Meninggal dalam Kandungan

Selasa, 07 Jan 2020 12:39 WIB
Reporter :
Sahlul Fahmi
Ernawati dirawat di RSU Umar Masud Bawean

jatimnow.com - Tidak tersedianya dokter bedah kandungan di Pulau Bawean, Gresik mengakibatkan seorang bayi meninggal saat berada di dalam kandungan ibunya. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (4/1/2020) lalu.

Kepala Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Fadal, membenarkan peristiwa tersebut menimpa salah satu warganya yang bernama Ernawati (24). 

Menurutnya, sejak Rabu (1/1/2020), Ernawati mulai merasakan sakit karena usia kehamilannya sudah tua. Kemudian oleh suaminya diantar ke puskesmas terdekat.

Baca juga: Makam Bayi yang Diduga Meninggal Tak Wajar di Tulungagung Dibongkar

Setelah dirawat di puskesmas, bidan yang bertugas memberitahu jika Ernawati sudah saatnya melahirkan namun kesulitan melahirkan akibat bayinya yang besar. 

"Selain itu ukuran bayinya juga tergolong besar katanya bidan," kata Fadal, Selasa (7/1/2020).

Pasien kemudian dirujuk ke RSU Umar Masud Bawean untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut bagi proses persalinannya.

Saat datang ke rumah sakit, pasangan suami istri (pasutri) ini diberitahu jika tidak ada dokter bedah kandungan.

"Kalau dokter kandungannya ada. Tapi dokter yang bisa operasi kandungan di RSU Umar Masud kontraknya telah habis sejak Oktober 2019. Dan hingga kini belum ada penggantinya. Bu Erna kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit yang berada di Jawa," terangnya.

Kapal cepat di Bawean yang menjadi transportasi utama bagi warga untuk bepergian ke Jawa sedang tidak beroperasi karena terkendala cuaca buruk.

Baca juga: Polres Tulungagung Selidiki Misteri Kematian Bayi yang Baru Dilahirkan

"Sejak Jumat (3/1) lalu, kapal cepat Bawean menuju Gresik tidak beroperasi karena cuaca buruk yang membuat gelombang laut tinggi. Dan karena berbagai kendala tersebut akhirnya bayi dalam kandungan Bu Erna meninggal di dalam perut," beber Fadal.

\

Karena belum ada kejelasan jadwal kapal yang berangkat menuju ke Gresik, hingga kini Ernawati masih mengandung bayinya yang telah meninggal di dalam perutnya.

Pasien masih tergeletak lemas di RSU Umar Masud Bawean dan menunggu jadwal kapal yang berangkat.

"Kabarnya hari ini ada kapal yang berangkat dari Gresik menuju Bawean. Kami berharap begitu sampai di Bawean kapal tersebut bisa langsung kembali ke Gresik mengangkut Bu Erna dan warga lainnya yang hendak pergi ke Pulau Jawa," harapnya.

Salah satu anggota DPRD Gresik Dapil Bawean, Musa mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa Ernawati dan bayinya.

Baca juga: Bayi Dipotong Leher saat Bersalin di RSUD Jombang, Ini Penjelasan IDI dan IBI

"Memang di Bawean telah dibangunkan rumah sakit oleh pemerintah. Namun sepertinya permasalahan tenaga medis masih belum menjadi fokus bagi pemerintah. Dan kami tidak akan berhenti untuk menyuarakan hal ini," kata Musa.

Diharapkan, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik untuk mencari solusi bagi permasalahan ini.

"Saya memahami mencari dokter spesialis yang mau ditugaskan di Bawean itu tidak mudah. Tapi apa tidak ada opsi lain, misalnya dalam seminggu mereka tinggal 3 hari di Bawean atau syukur kalau bisa menetap," pungkasnya.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Gresik

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler