jatimnow.com - Sindikat pembuat ganja sintetis di Apartemen High Point Jalan Siwalankerto, Surabaya dikenal licin dalam setiap aksinya. Selain berpindah-pindah apartemen, sindikat ini memiliki kode khusus setiap bertransaksi.
Kasubdit I Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Fanani mengatakan, sindikat ini mengemas ganja sintetis siap edar menggunakan kemasan kopi. Dalam transaksinya, kode yang dipakai adalah tembakau enak.
"Kode itu mereka pakai saat menjajakan ganja sintetis di media sosial," terang Fanani di TKP, Jumat (7/2/2020).
Baca juga: WNA Timur Tengah Digerebek saat Konsumsi Ganja Sintetis di Apartemen
Baca juga:
- Polisi Gerebek Home Industry Ganja Sintetis di Apartemen Surabaya
- Polisi Sebut Ganja Sintetis Produksi Surabaya Diedarkan ke Jakarta
- Penggerebekan Produsen Ganja Sintetis di Surabaya, 4 Orang Ditangkap
- Produksi Ganja Sintetis di Apartemen Surabaya Beroperasi 4 Bulan
Fanani menjelaskan, sindikat ini menjual ganja sintetis melalui Line dan Instagram (IG).
Baca juga: Sindikat Pengedar Ganja Sintetis Surabaya-Malang Dibongkar
"Kalau di IG biasanya mereka menyebutnya tembakau enak. Untuk pengiriman, mereka menggunakan ekspedisi, pengemasan paket itu mereka menggunakan pakan burung sebagai pemberat saat ditimbang," ungkapnya.
Sementara itu, Aisul Riswad Nasrullah (29), satu di antara tiga tersangka peracik ganja sintetis mengaku mendapat zat kimia tersebut dari orang yang disebut Bos yang kini ditetapkan sebagai DPO. Dia mendapat upah Rp 100 ribu per packing oleh Bos itu.
"Saya yang menerima order. Saya digaji Rp 100 ribu per packing. Packing besar kecil. Dimasak di sini, tembakau gayo jenisnya. Bahan kimianya dari bos saya," ungkap sambung Aisul Riswad.
Baca juga: Produksi Ganja Sintetis di Surabaya Dikendalikan Narapidana
Menurut Aisul Riswad, tembakau gayo itu didapat dari seseorang di Cianjur, Jawa Barat.
"Pemesan didominasi kalangan anak muda, menengah ke atas," tambahnya.
Sebelum menyewa kamar di Apartemen High Point itu sejak Oktober 2019, AR dan komplotannya juga menyewa kamar hotel dan apartemen di Jalan Ahmad Yani, Surabaya.