jatimnow.com - Pesta mimunan keras (miras) berujung pembacokan terjadi di Jalan Lontar, Sambikerep, Surabaya. Akibat pembacokan, korban dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka bacok di kepala, punggung dan tangan kiri.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 Wib, Minggu (9/2/2020). Korban bernama Harry (46) warga Sambi Arum, Sambikerep, Surabaya. Sedangkan pelaku berinisial ES (26) warga Lontar, Sambikerep, Surabaya.
Kapolsek Lakarsantri Kompol Palma F Pahlevi mengatakan bahwa setelah mendapat laporan kejadian, timnya langsung menuju TKP. Setelah mengetahui pelaku, timnya langsung mengejar pelaku dan berhasil. Atas perbuatannya, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di mapolsek.
Baca juga: Cinta Ditolak, Pria di Jember Bacok Suami Wanita Idamannya
"Untuk korban kemarin masih mendapat perawatan di Rumah Sakit BDH, kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo, Surabaya. Tapi hari ini rencananya sudah bisa pulang," kata Pahlevi, Jumat (14/2/2020).
Pahlevi menjelaskan, peristiwa itu terjadi di ujung gang Jalan Lontar. Awalnya korban dan pelaku menggelar pesta miras bersama teman-temannnya. Setelah habis cukup banyak, korban dan pelaku terlibat cek cok mulut. Keduanya bahkan sempat adu pukul, tetapi dilerai teman-temannnya.
Baca juga: Istri di Sumenep Dibacok Suami hingga Tewas, Ini Kronologisnya
Meskipun dilerai, rupanya pelaku ES masih tidak terima. Ia kemudian membawa senjata tajam jenis celurit dan langsung disabetkan ke tubuh korban. Korban pun tersungkur setelah terkena bacokan di kepala, punggung dan tangan kirinya.
Sementara teman-temannya yang saat itu masih dalam pengaruh alkohol atau mabuk, tidak berani mendekat dan memilih kabur. Sedangkan sejumlah warga yang tahu kejadian melapor ke polisi.
"Anggota kami kemudian ke lokasi. Korban kami evakuasi ke rumah sakit, sementara pelakunya sudah melarikan diri," jelasnya.
Baca juga: Ibu di Jember Dibacok Orang Tak Dikenal saat Hendak ke ATM
Setelah mengevakuasi korban, Tim Unit Reskrim Polsek Lakarsantri langsung menyebar untuk memburu pelaku. Tak butuh waktu lama, pelaku dapat ditangkap bersama barang bukti celurit yang dipakainya untuk membacok korban.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku menganiaya korban karena tidak terima diejek. Pelaku tidak bisa mengendalikan emosi lantaran dalam pengaruh alkohol. Pelaku dan korban merupakan teman," tandas Pahlevi.