jatimnow.com - Komplotan bandit motor di Surabaya diberangus. Total, lima pelaku diamankan. Karena melawan saat ditangkap, polisi melumpuhkan kaki kelima pelaku dengan timah panas.
Kelima pelaku itu bernama Mochamad Yazir (25), warga Jalan Bulak Banteng Baru Kenanga II; Ahmad Fuad (27), warga Jalan Bulak Banteng VIII; Heri Wahyudi (19), warga Jalan Tambaksari Gang Dahlia.
MR (16), tinggal di Jalan Tambak Mayor Barat Gang I; Fahtur Rosi (22) warga Jalan Bulak Banteng Gang Anggrek II, dan Muhammad Gofi (22) warga Jalan Bulak Jaya Gang VIII, Surabaya.
Baca juga: Siang Bolong Komplotan Bandit Motor Satroni Perkantoran di Mojokerto
"Komplotan curanmor ini kita tangkap pertengahan Februari lalu, saat berkumpul di kawasan Bulak Banteng, Kenjeran," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana didampingi Kasubnit Resmob, Ipda Aditya, Kamis (12/3/2020).
Ia menjelaskan, dalam malancarkan aksinya komplotan ini selalu bersama-sama saat mencari sasaran atau korban.
Setelah mendapat mangsa, komplotan ini kemudian berbagi peran. Tersangka Yazir dan Fuad menjadi eksekutor. Sementara lainnya berperan mengawasi atau memantau situasi.
"Jadi, kalau ada warga sekitar atau orang yang mendekati, mengetahui aksi mereka, tiga tersangka yang mengawasi langsung memberi kode kepada dua temannya yang bagian memetik atau mencuri," jelasnya.
Baca juga: Video: Curi Motor, Menyamar Sebagai Driver Ojol
Setelah berhasil merusak rumah kontak motor dengan menggunakan kunci T, kedua eksekutor lantas kabur berboncengan.
Apabila memungkinkan, komplotan ini juga kembali beraksi hari itu juga. Namun, motor yang sudah berhasil dicuri disembunyikan dulu oleh komplotan ini.
"Komplotan ini setelah beraksi tidak langsung menjual motor hasil curian. Namun, mereka terlebih dulu menyembunyikan di salah satu rumah. Setelah mendapat pesanan, mereka baru mengantarkan ke pembeli yang berada di Madura," ujarnya.
Baca juga: Komplotan Bandit di Surabaya Didor: Beraksi Pakai Jaket Ojol, Curi Motor 15 Kali
Dari catatan kepolisian, komplotan curanmor ini sudah beraksi di tujuh lokasi, di antaranya Jalan Keputih, Jalan Tambak Asri, Jalan Rangkah, Jalan Bulak Banteng, Jalan Tegalsari dan dua kali di Jalan Sememi, Surabaya.
Tersangka Yasir, otak dari komplotan curanmor ini mengaku nekat karena hobinya berfoya-foya di tempat hiburan malam.
"Ya, buat kebutuhan sehari-hari. Motor hasil curian dibagi rata. Sisanya biasanya kami buat ke tempat hiburan malam. Buat seneng-seneng aja," ungkap pemuda lulusan SMP tersebut.