Cegah Corona di Pasar Tradisional Surabaya, Ini Kata Wawali Whisnu

Selasa, 21 Apr 2020 14:43 WIB
Reporter :
Farizal Tito
Pemeriksaan suhu tubuh di pasar tradisional di Surabaya

jatimnow.com – Pasar Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) yang kembali dibuka setelah ditutup sementara imbas Virus Corona (Covid-19) mendapat perhatian Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

Ia mengapresiasi semangat gotong-royong dan kebersamaan seluruh unsur dalam pencegahan pandemi Corona.

Politisi PDI Perjuangan ini meminta kepada Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS), untuk terus mengantisipasi menyebarnya penularan Virus Corona.

Baca juga: Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

"Ini tidak hanya PD Pasar melainkan juga semua unsur, baik UPT Pasar maupun Paguyuban Pedagang dalam mentaati protokol pencegahan penyebaran Corona," katanya, Selasa (21/4/2020).

Protokol pencegahan virus ini dikatakan Whisnu diantaranya, penyediaan pos pemeriksaan suhu tubuh, wastafel portable, rutin dalam melakukan penyemprotan disinfektan hingga mewajibkan seluruh pedagang pasar dan pembeli mengenakan masker.

Untuk stan pedagang pihak paguyuban bisa berkoordinasi dengan UPT Pasar, untuk penempatan jarak.

Baca juga: Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

"Jadi perekonomian masyarakat tetap berjalan, namun tetap berpedoman pada social distancing," imbuh mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini.

\

Berdasarkan data sebaran pasar yang tercatat di pasarsurya.surabaya.go.id, saat ini terdapat 22 pasar tradisional yang tersebar di tiga wilayah yang berlokasi di Surabaya utara, timur dan selatan.

"Kalau bisa tidak hanya yang masuk dalam pengelolaan PD Pasar Surya. Melainkan seluruh pasar tradisional. Ini perlu peran aktif dari Paguyuban dan pengelola pasar," terangnya.

Baca juga: Mencicipi Kuliner Legendaris di Kediri, Soto Ayam Bok Ijo Wajib Dicoba

Dengan menjalankan prosedur dari PDPS dan Gugus Tugas Covid-19 Surabaya, diharapkan upaya pencegahan bisa lebih efektif.

"Namun ada solusi untuk tidak mematikan jantung perekonomian warga," tandasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler