jatimnow.com - Siswa kelas 12 SMA Nahdlatul Ulama 1 (Smanusa) Gresik jurusan IPA diwajibkan membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan tema Cagar Budaya sebagai salah satu syarat kelulusan.
Tema ini sengaja dipilih sebagai upaya untuk memperkenalkan lebih dalam kepada siswa tentang ikon-ikon bersejarah di Kabupaten Gresik.
"Bentuknya ada miniatur Gardu Suling, Gedung Nasional Indonesia (GNI), Kantor Pos, Gedung Wisma Ahmad Yani, Rumah Gajah Mungkur, Makam Siti Fatimah Binti Maimun, Klenteng Kim Him Kiong, hingga rumah-rumah bersejarah di kampung Kemasan Gresik," kata guru seni rupa Smanusa, Kris Aji, Jumat (1/5/2020).
Baca juga: Satlantas Polres Ponorogo Datangi SMKN 1, Ternyata Ini Alasannya
Ia beralasan memberikan penugasan untuk membuat karya tiga dimensi supaya karya yang diciptakan mempunyai korelasi dengan disiplin keilmuan yang dipelajari oleh para siswa.
"Kalau anak IPA itu identik dengan ilmu-ilmu yang bersifat eksak. Sehingga dalam tugas ini mereka akan bertemu dengan hal-hal teknis mulai dari proyeksi ortogonal, proyeksi sentral, prespektif dan sebagainya. Karena itu karya-karya seninya memilik unsur teknik sipil dan arsitektur," ujar dia.
Sementara untuk tugas seni rupa bagi siswa Jurusan IPS dan Jurusan Bahasa cenderung diberikan tugas karya seni rupa dua dimensi seperti seni lukis dan grafis.
"Kalau siswa Jurusan IPS dan Bahasa kami berikan tugas dua dimensi supaya bisa lebih ekspresif," lanjutnya.
Baca juga: Siswa SDN Kemayoran 1 Bangkalan Gelar Coblosan Ketua Kelas ala Pemilu
Adapun karya-karya yang telah terkumpul di sekolah akan dipamerkan secara virtual melalui Instagram dan Facebook Smanusa pada 4 Mei 2020 dengan tema Save Cagar Budaya Gresik 2020 agar karya-karya tersebut tetap dapat dinikmati masyarakat umum.
Sebagai panduan untuk menikmati karya, para siswa telah menyertakan Quick Response Code (QR Code) yang bila diakses akan muncul caption atau informasi mengenai karya tersebut.
"Awalnya saya hanya tahu bentuk rumahnya saja. Namun setelah saya mengerjakan tugas ini saya jadi tahu sejarah Rumah Gajah Mungkur," ungkap Kemas Nizarul Fikri, salah seorang siswa kelas 12 Jurusan IPA Smanusa.
Baca juga: Aksi Brutal Siswa Bacok Guru di Lamongan, Ternyata Dipicu Hal Sepele
Kepala Sekolah Smanusa, Agus Syamsudin mengaku bangga dan sangat mengapresiasi berbagai macam karya yang telah dihasilkan oleh para siswanya selama melakukan proses belajar menggunakan metode daring akibat pandemi Covid-19.
"Karya-karya ini telah membuktikan bahwa Smanusa telah berhasil menerapkan pembelajaran daring atau online. Selain itu karya-karya yang ada juga menjadi cerminan bahwa para siswa juga mampu menyelaraskan kinerja antara otak kanan dan otak kirinya dengan baik," ujarnya.
Bahkan Agus menambahkan sebagai bentuk apresiasinya kepada karya para siswanya, pihak sekolah berencana membuat museum bagi miniatur cagar budaya Gresik sebagai pelengkap media literasi di perpustakan Smanusa.