Viral Penghadangan Rombongan Pemotor di Mojokerto, Warga Minta Maaf

Senin, 11 Mei 2020 18:42 WIB
Reporter :
Achmad Supriyadi
Mediasi antar pihak yang berselisih paham dalam video viral difasilitasi tiga pilar Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto

jatimnow.com - Sebuah video berisi adegan sejumlah warga menghentikan laju motor rombongan pemuda di Mojokerto, viral di media sosial. Permasalahan itu berakhir damai setelah tiga pilar di Kabupaten Mojokerto turun melakukan mediasi.

Rapat koordinasi dalam rangka mediasi terkait video viral penghadangan dan pemukulan yang dilakukan oleh warga Pacet terhadap pengguna jalan itu dilakukan, Minggu (10/5/2020). Dalam rapat itu diketahui bahwa peristiwa itu terjadi di pertigaan depan Cafe Ina Jalan Raya Dusun Kembangsore, Desa Petak, Kecamatan Pacet.

Untuk mengatisipasi adanya konflik sosial di tengah masyarakat. Sehingga setelah video peristiwa itu viral, tiga pilar yang terdiri dari Polsek Pacet, Polres Mojokerto, TNI dan pemerintah setempat mengambil langkah cepat dengan melakukan rapat koordinasi.

Baca juga: Pemotor Arogan Penantang Duel Perwira Polisi di Kediri Dievakuasi Satpol PP, Ternyata…

Kapolsek Pacet Iptu Toni Hernawan dan tiga pilar memimpin mediasi untuk menyelesaikan perselisihan antar kedua pihak

"Warga melakukan itu karena pengendara itu membunyikan knalpot keras-keras. Warga hanya bermaksud untuk membubarkan konvoi motor yang dianggap mengganggu ketertiban masyarakat karena suara kendaraan yang memekakkan telinga," ujar Kepala Desa Petak, Supoyo, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Pemotor Arogan Tantang Duel Perwira Polisi di Kediri, Ngaku Anak Letkol

Supoyo menambahkan, atas peristiwa penghadangan dan penyiraman terhadap pengguna jalan tersebut, pemuda Desa Petak, Kecamatan Pacet meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

\

"Kami memohon maaf dan siap diproses secara hukum yang berlaku jika mengulangi di kemudian hari," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Pacet Iptu Toni Hernawan meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing emosi dan melakukan tindakan anarkis maupun main hakim sendiri.

Baca juga: Viral Peternak Sapi Perah Buang Susu, Pakar UM Surabaya: Kelemahan Sistemik

"Peristiwa ini bisa dijadikan pelajaran serta tidak mengulang kembali di waktu yang lain. Saya juga berharap kejadian serupa tidak terjadi di tempat yang lain dan pemuda melakukan inovasi-inovasi yang baik untuk memajukan desanya," pungkasnya.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Mojokerto

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler