Muhammadiyah Terbitkan Tuntunan Salat Idul Fitri di Tengah Corona

Jumat, 15 Mei 2020 11:52 WIB
Reporter :
REPUBLIKA.co.id
Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Masjid Al Akbar Surabaya/ foto dokumen

jatimnow.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerbitkan tuntunan Salat Idul Fitri dalam kondisi darurat pandemi Covid-19 seperti yang difatwakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Kamis (14/5).

Edaran ini ditandangani langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

Prof Haedar mengatakan edaran tersebut hendaknya dapat dilaksanakan dan dapat menjadi panduan bagi umat Islam pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya.

Baca juga: Ibadah Salat Idul Fitri di Masjid Al Akbar Surabaya Diikuti 40.000 Jemaah

"Khusus bagi warga Muhammadiyah dengan seluruh institusi yang berada di lingkungan Persyarikatan dari pusat sampai ranting dan jamaah hendaknya memedomani tuntunan ini sebagai wujud mengikuti garis kebijakan organisasi untuk berada dalam satu barisan yang kokoh," kata Haedar dalam surat edaran yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/5).

Berdasarkan Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dijelaskan bahwa hukum Salat Idul Fitri dan Salat Idul Adha adalah sunah muakad (sunnah mu’akkadah).

Tidak ada dalil khusus yang menegaskan wajibnya Salat Idul Fitri dan Idul Adha, serta tidak ada sanksi bagi orang yang meninggalkannya.

Kemudian, dasar hukum Salat Idul Fitri dan Idul Adha dikerjakan di lapangan dua rakaat, sebelum khutbah, tanpa azan dan tanpa iqamat, serta tidak ada salat sunah sebelum maupun sesudahnya.

Hal ini ditegaskan oleh hadis-hadis shahih yang diungkapkan Muhammadiyah di dalam surat edaran tersebut.

Apabila pada 1 Syawal 1441 H yang akan datang pemerintah belum menyatakan Indonesia bebas dari pandemi Covid-19 dan aman untuk berkumpul, maka Salat Idul Fitri di lapangan sebaiknya ditiadakan atau tidak dilaksanakan. Hal itu untuk memutus rantai mudarat persebaran virus corona.

Karena tidak dapat dilaksanakan secara normal di lapangan sebagaimana mestinya, maka Salat Idul Fitri bagi yang menghendaki dapat dilakukan di rumah masing-masing bersama anggota keluarga dengan cara yang sama seperti Salat Idul Fitri di lapangan.

Baca juga: 101 Titik Salat Idul Fitri di Surabaya Pada Jumat 21 April 2023

Menurut Muhammadiyah, pelaksanaan Salat Idul Fitri di rumah tidak membuat suatu jenis ibadah baru. Salat Idul Fitri yang dikerjakan di rumah adalah seperti salat yang ditetapkan dalam sunah Nabi SAW.

\

Hanya tempatnya saja yang dialihkan ke rumah karena jika dilaksanakan di lapangan atau di masjid akan melibatkan berkumpulnya orang banyak di era pandemi Covid-19.

Dalam tuntunan Muhammadiyah juga ditegaskan bahwa dengan meniadakan Salat Idul Fitri di lapangan maupun di masjid karena adanya ancaman Covid-19 tidaklah berarti mengurang-ngurangi agama.

"Menghindari berkumpul dalam jumlah banyak berarti kita berupaya memutus rantai pandemi Covid-19 dan berarti pula kita berupaya menghindarkan orang banyak dari paparan virus corona yang sangat mengancam jiwa ini," jelas fatwa Muhammadiyah.

 

Baca juga: Jamaah Al Muhdhor di Tulungagung Gelar Salat Ied Lebih Awal, Ini Hitungannya

Lihat Artikel Asli

DisclaimerBerita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id

 

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler