jatimnow.com - Penyelidikan atas meledaknya petasan yang menewaskan satu orang di Ponorogo terus dilakukan polisi. Selain melakukan identifikasi dan olah TKP di lokasi kejadian, polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk 8 korban luka.
"Ada beberapa fakta yang kami temukan di lokasi," ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Arief Fitrianto saat berada di lokasi ledakan di rumah Lamidi di Dusun Sidowayah, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Jumat (15/5/2020).
Arief menjelaskan, awalnya Tomi Saputra (16), Fahlul Koiri (22) dan Pono (27) mencoba membunyikan petasan di samping rumah Lamidi, tetapi tidak berhasil. Petasan itu diletakkan di kaleng bekas cat semprot atau pilok.
Baca juga: Pilihan Pembaca: Ledakan Petasan di Babadan Ponorogo
"Karena tidak bisa berbunyi, ketiga orang ini membawa petasan tersebut ke teras rumah Lamidi. Mereka mencoba memperbaiki petasan itu," ungkap Arief.
Baca juga: Petasan Meledak di Ponorogo, 1 Orang Dikabarkan Tewas, 8 Luka-luka
Saat ketiga orang itu mencoba memperbaiki petasan, datang lima 5 orang yaitu Faiz, Exel, Afif, Riki dan Galih. Mereka melihat ketiga orang itu memperbaiki petasan. Sedangkan Lamidi hanya melihat dari dalam rumah.
Baca juga: Kakak Beradik Tewas saat Meracik, Petasan Diduga untuk Dipasang di Balon Udara
"Ketiga orang itu menekan petasan dengan alat gegep (obeng). Saat itulah petasan meledak," bebernya.
Akibat ledakan itu, Tomi Saputra meninggal dunia. Kemudian Fahlul Koiri, Pono dan Lamidi (45) mengalami luka berat. Sedangkan Faiz, Exel, Afif, Riki dan Galih mengalami luka ringan. Para korban yang mengalami luka sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Sementara dari hasil identifikasi dan olah TKP, petasan yang meledak itu adalah petasan model baru. Karena ditaruh di dalam wadah bekas semprot atau pilok.
Baca juga: Adik Kakak Tewas saat Racik Petasan, Polisi Temukan Potongan Tubuh hingga Mesiu
Arief berharap peristiwa ini menjadi kejadian terakhir di Ponorogo. Dia meminta warga tidak perlu membuat petasan maupun balon udara.
"Janganlah. Biar tidak ada korban jiwa lagi seperti sekarang ini," pungkasnya.