Pixel Codejatimnow.com

Pilihan Pembaca: Ledakan Petasan di Babadan Ponorogo

Editor : Redaksi  
Lokasi kejadian meledaknya petasan.(Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Lokasi kejadian meledaknya petasan.(Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

jatimnow.com - Peristiwa ledakan petasan di Ponorogo, berada di jajaran pilihan pembaca sepanjang Minggu (1/5/2022). Mulai dari waktu kejadian, kesaksian warga sekitar hingga kabar adanya korban.

Redaksi merangkum berita seputar ledakan petasan itu seperti berikut.

Blarrr! Perakit Petasan di Ponorogo Berdarah-darah Usai Terkena Ledakan

Ledakan petasan kembali terjadi di Ponorogo, Sabtu (30/4/2022) malam. Kali ini di Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Insiden mengakibatkan satu orang luka-luka. Yakni, Muhammad Taufiq (21), warga setempat.

"Korban kami bawa ke rumah sakit. Luka parah," ujar Kapolsek Babadan AKP Yudi Kristiawan ketika dikonfirmasi, Minggu (1/5/2022) pagi.

Ledakan Petasan di Babadan Ponorogo, Suaranya Terdengar Sampai Jalan Sebelah

Ledakan petasan di Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, rupanya cukup keras. Bahkan suaranya terdengar sampai jalan sebelah.

Baca juga:
Razia Motor, Kelompok Barbershop, 5 Komisioner KPU Probolinggo

"Terdengar sampai jalan sebelah. Ini kan Jalan Sri Gading. Terdengar sampai Jalan Cempaka," ujar Kasie pelayanan Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Supriyadi, Minggu (1/5/2022).

Supriyadi belum mengetahui apakah petasan yang dibuat untuk balon udara atau tidak.

Korban Petasan di Babadan Ponorogo Terkenal Pendiam dan Suka Bereksperimen

Muhammad Taufiq, warga Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, menjadi korban ledakan petasan yang dirakitnya sendiri. Pria 21 tahun itupun harus menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam kesehariannya, korban terkenal pendiam.

Baca juga:
Tips Olahraga, Identitas Mayat, Saksi Meninggal di Ladang Jagung

"Terkenal pendiam. Jadi tidak ada yang tahu persis bagaimana korban," ujar Bhabinkantibmas Desa Polorejo, Polsek Babadan, Bripka Lutfi, Minggu (1/5/2022).

Selain pendiam, korban suka bereksperimen dengan bahan kimia. Dari informasi yang didapat, biasanya korban membuat pupuk sendiri. Karena pekerjaan sehari-harinya adalah petani.