jatimnow.com - Jelang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Malang Raya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali mengunjungi kampung tangguh di Kabupaten Malang.
Bersama Bupati Malang HM. Sanusi dan Forkopimda Kabupaten Malang, Gubernur Khofifah mengunjungi Kampung Cempluk di Jalan Dieng Atas Sumberejo Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Gubernur Khofifah mengapresiasi terbentuknya kampung tangguh yang ada di wilayah Malang Raya. Dirinya menyampaikan bahwa kampung tangguh adalah bentuk kesiapsiagaan dan kemandirian menghadapi bencana alam maupun nonalam. Termasuk yang saat ini terjadi pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Terimakasih Bapak Bupati, Bapak Danrem, Kapolres, Dandim, Camat, Kades dan RW-RT atas inisiasinya membentuk kampung tangguh," ujar Gubernur Khofifah dalam sambutannya di Balai Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Sabtu (16/5/2020) siang.
Kampung Cempluk juga menjadi salah satu kampung tangguh yang menjadi inisiatif dan partisipatif warga kampung berbasis RW yang diinisiasi oleh Universitas Brawijaya, TNI-Polri dan Pemkab Malang.
Jelang pemberlakuan PSBB 17 Mei 2020, Kampung Cempluk telah memiliki beberapa inovasi penanganan Covid-19 yang terangkum dalam 7 ketangguhan. Dengan rincian kecukupan logistik, SDM, tangguh kesehatan, tangguh informasi, keamanan dan ketertiban, tangguh budaya serta psikologi.
Untuk ketangguhan logistik, Kampung Cempluk menyediakan lumbung pangan yang akan membantu mencukupi kebutuhan logistik untuk 1.560 warga yang terbagi dalam 400 kepala keluarga (KK).
Selain itu warga sekitar juga terus mendapat sosialisasi untuk sadar dan waspada menghadapi pandemi Covid-19. Termasuk menyediakan thermal gun, tertib pemakaian masker dan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Gubernur Khofifah berharap, semua inisiatif di Kampung Cempluk bisa menjadi salah satu role model kampung yang komprehensif dalam menghadapi bencana nonalam yang saat ini terjadi di Jatim. Apalagi ini merupakan perwujudan sinergi pentahelix, kerjasama antara masyarakat, pemerintah, pengusaha, media dan perguruan tinggi.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
"Kami ingin mendapat detail plan, bagaimana pola ini dapat diterapkan di Jawa Timur. Utamanya di Surabaya Raya yang saat ini tengah melaksanakan PSBB tahap dua," paparnya.
Dia menjelaskan, poin ketangguhan psikologi yang ada di Kampung Cempluk perlu diadaptasi di seluruh wilayah Jatim. Sehingga bisa mengurai beban psikologi masyarakat utamanya para ibu yang harus mampu memastikan ketahanan keluarganya terjaga di masa pandemi Covid-19.
"Pojok curhatnya penting, ini perlu untuk dikanalisasi, yang dapat diterapkan di wilayah Jawa Timur," ucapnya.
Gubernur Khofifah menambahkan, peran aktif dan gotong royong warga di Kampung Cempluk dalam menghadapi Covid-19 diharapkan mampu mengedukasi warga lainnya. Sehingga tidak akan muncul stigma negatif atau bahkan penolakan bagi warga yang terjangkit Covid-19, tenaga kesehatan yang pulang dari tugas merawat pasien Covid-19 serta jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Satgasnya telah melakukan antisipasi luar biasa, partisipasi, inisiasi dan solidaritas di antara warganya juga luar biasa. Terimakasih untuk seluruh warga di Kampung Cempluk," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Malang H.M. Sanusi mengatakan bahwa menjelang berlakunya PSBB di Malang Raya, Kabupaten Malang telah membentuk kampung tangguh sejumlah 200 desa dengan 500 kampung.
"Jadi dengan kampung-kampung ini diharapkan nanti penyebaran Covid-19 tidak bergerak, agar daerah yang hijau tidak menjadi merah dan yang merah tidak berkembang lagi," ungkap Bupati Sanusi.
Pada kesempatan itu, diserahkan bantuan sembako dan uang Rp 5 juta rupiah kepada Pengurus Lumbung Pangan Kampung Tangguh.