jatimnow.com - Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Gresik melakukan rapid test secara mendadak pada pegawai dan pengunjung di Ramayana.
"Dua orang reaktif. Satu dari pegawai Ramayana dan satu dari pengunjung langsung kami bawa ke klinik untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Satpol PP Gresik, Abu Hasan, Minggu (17/5/2020).
Ia mneyebut, pihaknya juga menemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan manajemen mal di Gresik itu terutama jam operasional yang tidak sesuai dengan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca juga: Gerai Rapid Test Dekat Pelabuhan Ketapang Digerebek, 2 Orang Tersangka
"Harusnya buka pukul 12.00 Wib. Tapi ternyata pukul 09.00 Wib sudah buka. Ini sikap yang tidak baik dari manajemen mal," keluhnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik, Agus Budiono yang ikut datang ke lokasi bersama Asisten Administrasi Umum Pemkab Gresik, Tursilowanto Hariogi; Kepala Dinas Perhubungan Gresik, Nanang Setiawan dan Kepala Diskominfo Gresik, Budi Raharjo menyesalkan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak mall Ramayana.
"Sanksi teguran tertulis akan kami layangkan. Jika masih tetap melanggar akan kami rekomendasikan izinnya," tegas Agus Budiono.
Baca juga: Gerai Rapid Test Dekat Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Digerebek Polisi
Mendapat teguran keras, pihak Ramayana mengaku bersalah dan meminta maaf kepada tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Gresik mengenai pelanggaran jam operasional yang telah dilakukannya.
"Sebenarnya kami sudah berusaha melakukan pembatasan, namun pengunjung membludak dan tetap memaksa masuk. Kami sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi," ujar Store Manager Ramayana Gresik, Beni Arianto.
Beni juga berjanji pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Nongkrong saat PPKM Darurat, Puluhan Anak Muda Dihukum Push Up dan Dirapid Test
Yakni mematuhi jam operasional, membatasi jumlah pengunjung serta melarang pengunjung yang suhu badannya melebihi 37 derajat masuk ke mal.
"Kami minta kebijaksaannya untuk tidak ditutup. Kami berjanji akan lebih ketat dalam pengawasan," pungkas Beni.