jatimnow.com - Perwakilan komunitas guru taman kanak-kanan (TK) se Surabaya menyampaikan keluhannya ke Machfud Arifin. Mereka mengeluhkan gaji guru TK yang kalah dibandingkan dengan asisten rumah tangga. Termasuk kondisi mereka selama pandemi Covid-19.
Didampingi pemerhati guru TK di Surabaya Muid, para perwakilan guru TK bersilaturrahmi ke kediaman Machfud Arifin di Surabaya, Selasa (19/5/2020). Mereka disambut langsung oleh Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin serta ketua tim pemenangan Miratul Mukminin atau Gus Amik.
Dengan ramah Machfud Arifin menerima keluh kesah para guru TK itu. Machfud memberikan kesempatan kepada perwakilan guru TK itu untuk menyampaikan uneg-unegnya. Ia juga menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan perwakilan dari guru TK di Surabaya itu.
Baca juga: Ribuan Guru PAUD hingga TK di Jombang Menanti Pencairan Bansos BBM
"Perwakilan di setiap kecamatan ada, tapi tidak bisa hadir semua karena kondisi pandemi Covid-19. Mereka menyampaikan keluh kesahnya terkait dengan operasional pendidikan, terkait gajinya sangat tidak memadai. Ada yang digaji Rp 350 ribu sebulan. Di zaman sekarang, duwek 350 ewu iku opo (uang Rp 350 ribu itu apa). Itu sangat kasihan, yang tidak ada kepedulian dari pihak pemerintah," ungkap Machfud Arifin.
"Apalagi di bulan puasa menjelang lebaran, butuh perhatian butuh tunjangan-tunjangan tambahan. Apalagi terkena dampak Covid-19 ini. Sekolah yang resmi, formal, anak-anak SMP saja libur, SMA libur apalagi PAUD, anake mesti nggak oleh sekolah, nggak oleh tunjangan apa-apa (anaknya pasti tidak boleh sekolah, tidak mendapatkan tunjangan apa-apa)," tambahnya.
Calon Wali Kota Surabaya yang diusung koalisi partai PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem dan Partai Golkar ini mengaku iba dengan kondisi yang dialami para tenaga pendidikan atau guru TK tersebut.
"Kasihan, untuk itu saya berharap ke depan ini menjadi perhatian untuk guru-guru PAUD, guru-guru TK, kemudian guru di pesantren-pesantren, itu termasuk bidang pendidikan penting untuk membina generasi penerusnya. Apalagi di pesantren menyangkut akhlak, moralitas," ujarnya.
"Pinter nek moralitase nggak apik, percuma. (Pandai tapi moralnya tidak bagus, percuma)," tambah Machfud Arifin.
Baca juga: Bupati Ipuk Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar Pada Guru PAUD dan TK
Sementara itu, Oentari Kartika atau Ivon koordiantor guru TK di 31 kecamatan se Surabaya menyampaikan keluhan terhadap nasib mereka sebagai tenaga pendidik pra sekolah. Selain persoalan tambahan penghasilan pegawai (TPP) juga Plus Paud Terpadu (PPT).
"Kami menyampaikan banyak keluhan, terutama kesejahteraan guru-guru perlu ditingkatkan kembali," ungkap Ivon.
Ivon menceritakan kondisi yang dialami para guru TK itu di masa pandemi Covid-19. Katanya, proses belajar mengajar dilaksanakan secara daring dari rumah. Kemudian banyak guru yang harus tinggal di rumah lantaran sekolah tutup.
"Imbasnya orangtua murid tidak mau membayar sekolah. Banyak yang seperti itu. Akibatnya dari yayasan juga banyak guru-guru yang tidak terbayarkan gajinya. Kasihan sekali," terangnya.
Baca juga: Video: Murid TK di Ponorogo Serukan Damai Rusia Ukraina
Ia berharap sebisa mungkin kesejahteraan para guru diperhatikan, khususnya guru TK, guru PAUD yang gajinya di bawah standar. Ada yang digaji per bulan Rp 200 ribu, Rp 150 ribu.
"Saya harapkan ada peningkatan untuk menyejahterakan khususnya guru TK, baik itu untuk pendidiknya maupun untuk sekolahnya," ucapnya.
Ivon juga mengucapkan terima kasih kepada Machfud Arifin. Sebagai wujud apresiasi, mereka menyampaikan dukungan terhadap Machfud Arifin.
"Kami mempunyai semangat untuk mendukung Pak Machfud Arifin maju sebagai Wali Kota Surabaya," tandasnya.