jatimnow.com - Mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), para pemuda di Desa Ringinagung, Kabupaten Magetan mengusir pendatang atau pemudik di pintu masuk desa menggunakan meriam bambu.
Selain memasang meriam bambu, mereka juga memasang pamlet di pintu masuk yang bertuliskan 'Ojo Nekat Mak Mbaleko Dusun Laukdaun (Jangan Nekat Bu Kembali Dusun Lockdown)'.
Ketua RT 04 Desa Ringinagung, Suparno mengatakan kegiatan itu bentuk sosialisasi bahwa lingkungannya tidak menerima tamu dari luar.
Baca juga: Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu
"Itu hanya sosialisasi bahwa jalan desa selama lebaran ditutup sementara," kata Suparno, Rabu (27/5/2020).
Ia menjelaskan, sebenarnya penggunaan meriam bambu memiliki tradisi yang cukup unik. Setiap memasuki bulan puasa hingga 7 hari setelah lebaran setiap sore puluhan pemuda akan menyalakan meriam bambu.
"Sudah tradisi setiap bulan puasa menjelang berbuka, remaja di sini menyalakan meriam bambu," ujarnya.
Baca juga: Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi
Biasanya, kegiatan perang meriam bambu diadakan saban tahun. Menurutnya kegiatan itu tidak mengganggu warga karena lokasinya yang berada di pinggir persawahan desa.
"Setiap tahun itu ada kegiatan itu, tapi tahun ini karena ada Covid-19 kegiatan tersebut kita tiadakan," kata dia.
"Besok sudah nggak ada, kita sudah buka portal jalan desa," tambahnya.
Baca juga: Mencicipi Kuliner Legendaris di Kediri, Soto Ayam Bok Ijo Wajib Dicoba
Salah satu pemuda yang bernama Budi mengatakan pihaknya meminta agar warga dari luar kawasan untuk tidak memasuki desa Ringinagung agar tidak ada penyebaran Virus Corona.
"Warga luar desa agar kembali dan tidak memasuki kawasan ini. Kalau nekat ya terpaksa kami gunakan meriam bambu ini dan langsung diledakkan. Tidak bahaya cuma buat gertakan saja. Para pemudik agar kembali ke tempatnya," kata Budi.