jatimnow.com - Aktivitas pekerja seni pertunjukan kini vakum sejak izin keramaian tidak diberikan sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Dalang wayang kulit asal Kecamatan Cerme, Gresik, Ki Puguh Prasetyo mengatakan dirinya kerap dicurhati oleh pekerja seni seperti sinden dan pengrawit (penabuh gamelan) karena tidak adanya pertunjukan lagi di tengah Pandemi Covid-19.
"Hampir semua rekan-rekan curhat ke saya. Intinya sama, yakni masalah ekonomi yang terpuruk akibat Pandemi Covid-19," kata Puguh Prasetyo, Jumat (5/6/2020).
Baca juga: Polisi Dalang di Kediri Ajak Anak-anak Belajar Puasa Melalui Lakon Wayang Kardus
Dirinya bisa memahami kondisi ini. Karena itu ia pun bisa memaklumi jika rekan-rekannya berkeluh kesah mengenai permasalahan ekonomi sebab dirinya juga sama-sama mencari nafkah dari pentas wayang kulit.
Karena banyaknya curhatan itu, Puguh lalu berinisiatif menggelar pentas wayang kulit untuk kemanusian yang akan ditayangkan secara online.
Baca juga: Gus Salam Dipecat, Dalang Tulungagung Nyaleg, Sudah Kenal?
Kegiatan itu akan membuka donasi dari masyarakat yang hasilnya nanti disumbangkan bagi para pekerja seni pertunjukan, khususnya pentas wayang kulit yang terdampak Pandemi Covid-19.
"Ya istilah kasarnya kami ini ngamen buat nyambung hidup. Meski nantinya pentas online ini bisa dinikmati umum, namun kami juga akan mengirimkan undangan ke berbagai pihak untuk melihat pertunjukan kami," ujar ayah dua anak itu.
Meski akan menggelar pentas wayang kulit untuk kemanusiaan di sanggarnya yang berlokasi di Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Puguh tetap akan mengacu standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Dalang Muda Tulungagung Ini Maju Pileg 2024 demi Perjuangkan Kesenian
"Konsepnya wayang kulit minimalis atau sederhana. Nanti hanya melibatkan beberapa pengrawit, sinden, dan tukang syuting. Paling sekitar 10 orang saja dengan tetap menerapkan physical distancing. Pentas ini tertutup, hanya bisa dinikmati secara online," tegas dalang berusia 49 tahun ini.
Puguh menambahkan hingga saat ini memang belum ditentukan jadwal pentasnya. Dirinya masih terus berkoordinasi dengan timnya agar pelaksanaannya nanti bisa maksimal dan berjalan sesuai harapan.
"Semoga usaha ini bisa membuahkan hasil sehingga rekan-rekan pekerja seni wayang kulit nantinya bisa terbantu dari hasil donasi masyarakat," harap lulusan SMKI Surabaya itu.