jatimnow.com - Kasus perampokan rumah yang berada di Jalan Rangkah Gang I No.45, Tambaksari, Surabaya hingga kini terus didalami polisi. Pelaku disebut berjumlah lima orang.
"Masih dalam penyelidikan mas. Mohon doanya saja semoga kami bisa segera mengungkap kasus ini," kata Kanitreskrim Polsek Tambaksari, Iptu Didik Ariawan saat dikonfirmasi, Sabtu (11/7/2020).
Baca juga: Komplotan Perampok Satroni Rumah di Rangkah Surabaya
Baca juga: Video: Komplotan Rampok Modus Kempes Ban di Tulungagung Ditangkap Polisi
Informasi yang dihimpun jatimnow.com, perampokan itu berlangsung cepat. Pemilik rumah, Meity Witedja (55) saat kejadian sedang bepergian bersama suami dan anaknya. Sementara yang di dalam rumah hanya ada pembantunya, yakni Suliyah (58).
Saat merampok rumah berlantai dua itu, para pelaku mengaku sebagai polisi, dan hendak melakukan penggeledahan narkoba. Pengakuan itu dikatakan pelaku saat mereka kepergok Suliyah, sang pembantu.
Terkait modus tersebut, Didik juga membenarkan. Modus komplotan perampok ini diketahui saat pihaknya meminta keterangan dari Suliyah.
"Menurut keterangan pembantu korban, para pelaku saat beraksi memang mengaku sebagai polisi. Katanya hendak melakukan penggeledahan narkoba. Yang bilang itu dua pelaku yang di dalam rumah," terang Didik menirukan cerita Suliyah.
Baca juga: Komplotan Rampok Modus Kempes Ban di Tulungagung Ditangkap Polisi
"Pelaku katanya berjumlah lima orang. Lainnya bertugas mengawasi di depan rumah. Pakai motor," tambahnya.
Keterangan dari Suliyah itu hingga saat ini masih didalami. Unit Reskrim Polsek Tambaksari yang diback up Satreskrim Polrestabes Surabaya berusaha mencari petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut.
Rumah Meity Witedja dirampok sekitar pukul 13.00 Wib, Jumat (10/7). Para pelaku berhasil membawa kabur uang Rp 2,5 juta dan sejumlah barang berharga. Kerugian korban diperkirakan mencapai Rp 25 juta.
Baca juga: Wanita asal NTT Begal Taksi Online di Surabaya, Butuh Uang Buat ke Australia
Saat perampokan itu berlangsung, di rumah Meity hanya ada pembantunya, yakni Suliyah. Saat itu ia sedang berada di lantai dua untuk menunaikan salat. Selesai salat, Suliyah mendengar ada suara orang di lantai bawah.
Ia mengira jika suara itu merupakan suara majikannya. Saat dihampiri, suara itu diketahui dari dua perampok yang sudah berada di dalam rumah.
Suliyah yang kaget hanya bisa terdiam. Ia lantas digiring salah satu pelaku ke ruang dapur dengan ditodong linggis kecil. Sementara satu pelaku lainnya masuk ke kamar majikannya lantas mengacak-acak isi kamar.