jatimnow.com - Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, PT Bangun Banua mengharapkan untuk bisa merealisasikan proses kerjasama dengan BUMD milik Pemprov Jawa Timur, PT Jatim Grha Utama (JGU) dan anak perusahaannya PT Puspa Agro.
Kerjasama itu dilakukan untuk membangun sinergi peningkatan perdagangan komoditas agrobisnis guna ketahanan pangan kedua wilayah.
"Kami sudah tidak sabar untuk segera bisa MoU dengan PT Puspa Agro anak usaha BUMD Jatim, PT Jatim Grha Utama. Dari hasil pertemuan di Puspa Agro kemarin (Selasa, 11/8/2020), banyak hal khususnya terkait perdagangan bahan pokok bisa segera diwujudkan antara Kalsel dan Jatim," kata Direktur Utama PT Bangun Banua, M. Bayu Budjang sebelum bertolak kembali ke Kalsel, Rabu Siang (12/8/2020).
Baca juga: SIER Raih Penghargaan Badan Publik Informatif Terbaik KI Award 2024
Bayu menyebut bahwa Kalsel saat ini mengalami surplus beras sebesar 700.000 ton. Sementara dari data dan informasi manajemen PT Puspa Agro, anak usaha PT JGU yang tengah melakukan transformasi usaha menjadi pusat logistik regional dan kawasan Indonesia timur itu secara rutin melakukan proses pengiriman beras ke wilayah Kalimantan Timur.
"Dari informasi Pak Agusmuslim (Direktur PT Puspa Agro, M. Dyah Agusmuslim), perusahaan tersebut secara rutin mengirim beras ke Kaltim untuk pemenuhan kebutuhan sejumlah perusahaan tambang dan migas. Lha di Kalsel khan juga surplus beras 700.000 ton, ini khan ironi, kok Kaltim minta pasokan Jatim bukan ke tetangga wilyahnya (Kalsel) yang juga punya komoditas beras," ungkap Bayu.
Tentunya, ungkap Bayu, kebutuhan pasokan beras Kaltim itu bisa tetap dipasok oleh PT Puspa Agro meski komoditasnya milik Kalsel.
"Barangnya (beras) dari Kalsel, tapi yang melakukan transaksi tetap PT Puspa Agro ke Kaltim. PT Bangun Banua yang menagih tagihannya ke PT Puspa Agro. Tentunya kedua perusda (perusahaan daerah) akan sama-sama diuntungkan," tambah Bayu.
Baca juga: PAKIS Ingatkan Kajari Baru: Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi BUMD Bangkalan
Dari contoh nyata di atas, lanjut Bayu, pihaknya yang dalam rombongan terdiri atas dewan direksi serta dewan komisaris dan juga didampingi anggota DPRD Kalsel Komisi II itu berharap bisa segera mewujudkan kerjasama antar BUMD Kalsel dan BUMD Jatim untuk saling menopang komoditas antar daerah sehingga bisa menciptakan ketahanan pangan bersama.
"Bangun Banua banyak belajar dan menimba ilmu dari paparan strategis PT Puspa Agro. Ke depan masing-masing pihak tengah membuat short list komoditas pokok andalan daerah serta kebutuhan komoditas daerah. Harapannya bisa saling mencukupi, sehingga bisa meraih benefit bersama," terangnya.
Terpisah, Direktur Operasional dan Pengembangan PT Puspa Agro, M. Dyah Agusmuslim membenarkan bahwa antara PT Bangun Banua dengan PT JGU dan PT Puspa Agro sedang membangun kesamaan sudut pandang dalam kontek ketahanan pangan wilayah.
"PT Puspa Agro saat ini sesuai arahan Direksi PT JGU sedang melakukan transformasi bisnis untuk menjadi Jatim Hub, pusat logistik dan perdagangan regional serta KTI (Kawasan Timur Indonesia) dengan keberadaan fasilitas yang ada di Puspa Agro. Kedatangan manajemen PT Bangun Banua ini semakin menyemangati agar proses transformasi Puspa Agro bisa segera direalisasikan," ungkap Dyah.
Baca juga: Bank Jatim Catatkan Kinerja Positif di Awal 2024
PT Puspa Agro saat ini menjadi pusat perhatian nasional mengingat dalam Peraturan Presiden tentang percepatan pembangunan perekonomian wilayah Jatim menjadi bagian yang akan dikembangkan dengan adanya proyek jalan tembus akses ke ruas Tol Surabaya-Gempol senilai Rp 900 miliar serta pelebaran jalan akses lama agar mobilitas barang dan logistik semakin lancar.
Bahkan secara khusus, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah menyempatkan berkunjung untuk meninjau fasilitas PT Puspa Agro yang berada di areal lahan 50 hektarare itu pada Minggu (2/8/2020).
Sementara manajemen PT Bangun Banua melakukan kunjungan selama dua hari Selasa-Rabu (11-12/8/2020) dengan agenda bertemu manajemen PT Pelabuhan Indonesia III guna membahas peningkatan kerjasama serta upaya pendalaman Alur Sungai Barito melalui PT Ambang Barito Persada (Perusahaan joint PT Bangun Banua dan PT Pelindo III).
Selain itu, manajemen juga berkunjung ke Pasar Induk Puspa Agro sekaligus untuk melihat dan menimba ilmu terkait logistik dan perdagangan komoditas antar daerah.