jatimnow.com - Puluhan petani tembakau di Desa Patunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo membakar hasil rajangan tembakaunya, Senin (31/8/2020).
Aksi itu merupakan luapan kekecewaan para petani setelah gudang milik pabrik tak kunjung dibuka meski masa panen tembakau telah tiba.
"Banyak tembakau kami tak bisa terserap (terjual)," ungkap Fadol, salah satu petani tembakau desa setempat.
Baca juga: Petani Apresiasi Kebijakan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembaku 2025
Fadol mengaku, aksi protes ini merupakan bentuk luapan kekecewaan para petani tembakau. Karena hasil panen mereka belum bisa terjual lantaran gudang penyerap tembakau tak kunjung dibuka.
Baca juga: Gudang Milik Pabrik Masih Tutup, Petani Tembakau di Probolinggo Cemas
"Kami harapkan pemerintah daerah untuk bisa mengambil langkah tegas menyikapi masalah kami (petani tembakau) ini," tegasnya.
Baca juga: Kemarau Basah Resahkan Petani Tembakau Lamongan
Sementara Tahiruddin, petani tembakau lainnya mengaku kecewa karena sampai saat ini tidak ada langkah pemerintah daerah dalam membantu masalah yang tengah dihadapi para petani tembakau.
"Kami berharap ada solusi dalam masalah ini. Kenapa belum ada insiatif untuk segera mengundang pemilik gudang. Kalau ini dibiarkan, maka petani akan menjadi korban," papar Tahiruddin.
Taharuddin menyebut bahwa tembakau yang dipanen petani tahun ini belum ada yang terserap. Sosialisasi tidak bisa terserapnya hasil panen tembakau petani juga sama sekali tidak dilakukan.
Baca juga: Petani Padi di Bojonegoro Rugi Puluhan Juta, Kini Beralih Tanam Tembaku
"Kalau sosialisasi itu ada, otomatis petani tidak sampai terlanjur tanam begini," tambahnya.
Aksi bakar tembakau oleh para petani di Desa Patunjungan itu menjadi tontonan warga sekitar.