jatimnow.com - Relawan setia Khofifah Indar Parawasa (KIP) yang tergabung dalam Relawan KIP Progo 5 merapat ke Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Nomor Urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU).
Ketua Relawan KIP Progo 5, Rahman Ahmad mengaku, dia dan seluruh relawan merapat ke Paslon MAJU. Sebab Paslon MAJU dinilai memiliki kualitas dan kemampuan untuk memimpin Kota Surabaya.
"Ini relawan Bu Khofifah yang tetap eksis sampai sekarang. Palson Machfud-Mujiaman direstui oleh Bu Khififah," ujar Rahman dalam peresmian Posko Relawan KIP Progo 5 di Jalan Dipenogero, Surabaya, Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Rahman menambahkan, relawan yang tergabung dalam KIP Progo 5 ini sudah melakukan langkah-langkah dan terobosan untuk menggalang kekuatan memenangkan Paslon MAJU. Para relawan bergerak mandiri tanpa pamrih untuk perubahan Kota Surabaya.
"Berbagai komunitas yang terafiliasi dengan Progo berkomitmen memenangkan Pak Machfud dan Pak Mujiaman," jelasnya.
Gerakan Relawan KIP Progo 5 ini diberi nama The Doktor. Nama itu mengambil julukan pembalap MotoGP Valentino Rossi. Gerakannya cukup gesit dan komprehensif ke kampung-kampung untuk mendulang suara dari masyarakat.
"Ini yang gabung dengan KIP Progo 5 ada kiai kampung, aktifis anti narkoba, asosiasi dosen dan lainnya. Kami bergerak seperti Rossi memenangkan Paslon MAJU," papar Rahman.
Sementara Machfud Arifin berterimakasih atas dukungan dari Relawan KIP Progo 5. Dukungan ini sangat rasional karena memiliki kesamaan visi dan misi agar ada perubahan di Kota Surabaya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Ini mandiri tanpa pembiayaan dari kami dan ingin memenangkan MAJU. Visi misinya sepaham dan sejalan untuk kolaborasi ke depan dalam tata kelola pemerintahan antara provinsi dan kota madya," ungkap Machfud Arifin.
Mantan Kapolda Jatim ini menambahkan, Relawan KIP Progo 5 menginginkan adanya perubahan di Kota Surabaya yang butuh lompatan-lompatan besar untuk mengejar ketertinggalan. Sebab selama ini sumber daya masyarakat (SDM) Surabaya tidak pernah disentuh.
"Yang bagus pembangunan di protokol saja. Sementara SDM banyak yang belum disentuh," sambung arek asli Ketintang, Surabaya ini.
Buktinya, lanjut Machfud Arifin, masih banyak masyarakat yang mengharapkan bantuan, seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), bantuan PKH dan lainnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Belum lagi bantuannya salah sasaran, yang sudah mati dikasih, yang benar-benar butuh nggak dapat," ujar Machfud Arifin.
Machfud Arifin juga menginginkan tidak ada ketimpangan antara pembangunan kota dan manusia. Karenanya Surabaya harus maju kotanya dan warganya makmur.
"Jangan sampai hanya kotanya maju sementara warganya sengsara," tandasnya.