Reporter: Rony Subhan
jatimnow.com - Seorang guru SMA Negeri Pesanggaran, Banyuwangi meninggal dunia terkonfirmasi Covid-19, Sabtu (10/10) lalu.
Meninggalnya guru yang berasal dari Kecamatan Siliragung itu mengakibatkan SMAN Pesanggaran tutup sementara atau lockdown.
Kini guru yang masuk ke sekolah untuk memberikan pengajaran kepada siswanya secara online atau daring diliburkan selama 10 hari.
Baca juga: Sejumlah Nakes di Kota Pasuruan Terpapar, 8 Puskesmas Pembantu Ditutup
Kepala SMAN Pesanggaran, Selamet Riyadi mengatakan semua kegiatan sekolah langsung ditiadakan. Untuk guru lainnya telah dilakukan rapid test massal.
"Seluruh guru dan staf di rapid test, ada sekitar 60 dan hasilnya non reaktif semua," katanya, Kamis (15/10/2020).
Untuk sekolah telah dilakukan sterilisasi. Setiap dua hari sekali dilakukan penyemprotan desinfektan.
"Seluruh gedung dan isi ruangan kita sterilkan dengan disemprot disinfektan," ujar dia.
Ia menjelaskan, almarhum dikenal memiliki mobilitas yang tinggi. Almarhum juga dikenal baik dan sangat ramah kepada semua orang.
"Almarhum, sebagai waka kesiswaan sehingga mudah berinteraksi kepada semua siswa termasuk warga. Tidak ada yang tahu, almarhum terkonfirmasi dari mana," jelasnya.
Baca juga: 10 Warganya Positif Covid-19, Pemdes di Madiun Karantina Satu Kampung
Saat meninggal, guru itu tengah menjalani perawatan di RSUD Genteng.
Almarhum dimakamkan petugas dari RSUD Genteng sesuai standar protokol kesehatan Covid-19 di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Kesilir.
"Pasien meninggal itu hasil swab positif Covid-19," ujar humas RSUD Genteng, dr Sugiyo Sastro.
Menurut Sugiyo, pasien ini masuk ke RSUD Genteng pada Rabu (7/10) lalu. Pasien mengalami gejala-gejala Covid-19 seperti sesak napas, demam, dan pilek.
Baca juga: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Umumkan Dirinya dan Istri Terkonfirmasi Covid-19
"Saat dibawa ke rumah sakit kondisinya juga agak lemas," katanya.
Reporter: Rony Subhan