jatimnow.com - Permintaan susu sapi asal Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu masih terbilang stabil meski Pandemi Covid-19 melanda. Permintaan tidak hanya dari wilayah Jawa Timur, bahkan menjangkau Pulau Bali.
Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri di Gunungsari, Muhammad Munir menyebut bahwa susu sapi di Dusun Brau diolah menjadi produk unggulan yaitu keju hingga mozarella. Sehingga susu sapi di sini memiliki kualitas baik atau grade A.
"Meski permintaan agak menurun, tiap Minggu kita masih mengirim 5000 liter. Sebelum pandemi bisa sampai 10.000 liter susu segar ke Bali. Tapi kami masih bersyukur, sebab 100 anggota kami masih memiliki penghasilan dalam situasi tak menentu ini," jelas Munir, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Fenomena Buang Susu, Komisi B DPRD Jatim Desak Dinas Peternakan Lakukan Ini
Dari 600 ekor sapi yang ada, terhitung sudah 5 tahun pihaknya melakukan kerja sama dengan PT Gioia Cheese Indonesia di Denpasar, Bali. Selain mengirim ke PT itu, Munir bersama anggotanya rutin mengirim ke Indolakto 5000 liter per hari. Untuk harga sekarang dari petani Rp 6.200 per liter.
Harapannya wisata susu sapi perah Brau bisa berjalan dengan maksimal ke depannya. Tak hanya produk turunan, tapi juga wisata edukasi bagi wisatawan atau pelajar yang ingin belajar proses memerah hingga memproduksi. Apalagi Brau baru saja dilaunching menjadi Desa Wisata Edukasi Susu.
Baca juga: Viral Peternak Sapi Perah Buang Susu, Pakar UM Surabaya: Kelemahan Sistemik
"Memang di Desa Gunungsari mayoritas warganya berpenghasilan dari beternak sapi perah. Ini bisa dimanfaatkan benar-benar. Tentunya harus ada dukungan dari pemerintah dan juga pihak ketiga agar bisa terealisasi. Dengan begitu bisa meningkatkan penghasilan warganya," harapnya.
Sementara Direktur PT GCI, Ilios Maggi Andreadakis secara langsung datang dari Italia karena tertarik untuk bekerjasama lebih jauh dengan warga Brau.
"Kami sangat mendukung visi pemerintah daerah 'Desa Berdaya Kota Berjaya'. Khususnya di Desa Gunugsari karena penghasilan warga setempat adalah susu. Kami juga sudah menjalin kerja sama mengambil susu dari Brau sejak lima tahun lalu," paparnya.
Baca juga: Ribuan Sapi Perah di Ngantang Malang Terpapar PMK, Produksi Susu Anjlok
Produk olahan perusahaannya pun bisa menjadi stik dari bahan susu, permen susu, keju hingga mozarella. Produk tersebut saat ini telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Alasan memilih produk susu Brau bukan tanpa alasan.
"Pertama telah memiliki kriteria susu baik dengan memiliki bakterinya di bawah Rp 1 juta, proteinnya lebih dari tiga dan masih banyak kriteria yang lainnya. Termasuk tidak boleh mengandung anti biotik. Nanti saya berencana bakal berinvestasi di Kota Batu khususnya Brau," tutup Ilios.