jatimnow.com - Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Mojokerto Nomor Urut 2, Yoko Priyono-Choirun Nisa akan menambah kawasan industri atau berikat di dua wilayah.
Penambahan dua kawasan industri itu diungkapkan Calon Bupati Mojokerto Yoko Priyono saat meninjau pabrik produksi sepatu sekolah merk Comex PT Esa Kalen Jaya di Desa Kalen, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.
"Konsep untuk kawasan industri utara sungai harus kita tata kembali. Kita tidak hanya sekedar untuk mewujudkan kawasan industri, tapi daya dukungnya bagaimana. Kita tata kembali daya dukung seperti infrastruktur, airnya bagaimana. Sehingga jika investor datang ke Mojokerto kita sudah menyiapkan lahan sudah matang," terang Yoko, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: KPU Mojokerto Tetapkan Ikbar Jadi Bupati-Wabup Terpilih
Menurut Yoko, dua kawasan industri itu akan dibangun di Kecamatan Mojoanyar dan Jetis serta akan dijadikan kawasan berikat.
"Secara prioritas sudah disetujui Keppres-nya untuk kawasan ekonomi khusus bidang pendidikan dan kesehatan itu yang kita tangkap di utara sungai. Ini sudah ditentukan tiga kawasan industri, jadi kawasan industri Ngoro kita perkirakan 1000 hektare, Mojoanyar kurang lebih 600 hektare dan kawasan Jetis bisa sampai 3000 hektare. Jadi ada NIP, MIP dan JIP," paparnya.
Baca juga: Unggul Quick Count Internal, Barra dan Tim Pemenangan Sujud Syukur
Yoko juga menyebut bahwa dirinya dan Nisa akan menata kawasan ekonomi segitiga emas meliputi kawasan pusat perdagangan dan jasa, pariwisata serta industri.
Yoko menambahkan, membangun kawasan industri adalah salah satu cara untuk mendongkrak perekonomian di Kabupaten Mojokerto. Juga bisa mengurangi angka pengaguran. Di mana saat ini sekitar 4,9 persen pengangguran tercatat di Kabupaten Mojokerto.
"Ini kita harapkan salah satu daya ungkit Mojokerto yaitu kawasan industri. Paling tidak mengurangi beban pengaguran karena pengalaman di Ngoro dari 602 hektare sudah bisa menyerap hampir 30 ribu pekerja," jelas Yoko.
Baca juga: Pilkada Mojokerto 2020, Petahana Pungkasiadi Tumbang di TPS Sendiri
Yoko menyebut, setiap perusahaan yang berdiri di Kabupaten Mojokerto diminta memprioritaskan pekerjanya adalah warga Kabupaten Mojokerto.
"Dengan melihat tingkat pengangguran cukup tinggi nanti perusahaan yang didirikan di Mojokerto 80 persen harus masyarakat Mojokerto. Kecuali memang tenaga skill untuk berjalannya produksi. Tentunya di dalam persyaratan izin," pungkasnya.