jatimnow.com - Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu terus menggali potensi wisata yang ada di desa/kelurahan yang ada.
Salah satunya adalah kegiatan Jagongan Ngaglik di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Meski tak memiliki potensi alam untuk dijadikan destinasi wisata, Ngaglik ternyata merupakan penghasil batik serta kerajinan tangan yang sangat diperhitungkan.
Baca juga: Sejumlah Relief Ditemukan Saat Eskavasi Situs Candi di Trenggalek
Disparta akan memberikan julukan Kampung Jawa karena terdapat produksi batik jumput hasil karya kelompok masyarakat (Pokmas) Kembang Tanjung.
Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Sidiq mengatakan pihaknya memiliki program khusus mengangkat potensi wisata tiap desa/kelurahan di Kota Batu.
Untuk Kelurahan Ngaglik sendiri akan dijadikan pusat batik serta produk kreatif sehingga produknya bisa jadi cinderamata para wisatawan yang bertandang ke Kota Batu.
"Kampung Jawa ini nanti akan jadi pusat produksi ekonomi kreatif dan edukasi produksi seperti batik. Apalagi masyarakat setempat memiliki semangat luar biasa, SDM masyarakat juga mumpuni," tegas Arief setelah membuka festival batik dan selamatan desa.
Selain itu, alasan Ngaglik dijadikan sentra karena di tempat ini tidak memiliki destinasi wisata alam. Untuk itu, ia berjanji mendorong potensi ekonomi kreatif yang ada khususnya batik dengan menyediakan beberapa fasilitas dan prasarana yang dibutuhkan.
"Untuk memantapkan SDM, Disparta akan memberikan pembinaan dengan menyiapkan tenaga pengajar seni, membantu promosi, dan memviralkan," paparnya.
Baca juga: Dikunjungi Ribuan Wisman, Dispar Lumajang Sediakan PIP Pronojiwo
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menilai kegiatan yang diselenggarakan desa ini cukup bagus. Namun ia meminta Disparta bisa meningkatkan kualitas supaya bisa menarik wisatawan luar daerah dan tidak hanya wisatawan lokal.
"Semangat masyarakat Ngaglik untuk berkreasi sangat tinggi. Dinas harus memberikan pendampingan agar bisa meningkatkan kualitas bahkan menembus pasar nasional, baik itu batiknya atau kerajinannya," harap Dewanti.
Menurutnya, semua itu perlu konsep yang matang dan kolaborasi semua pihak agar berkelanjutan dan terus berkembang menggali potensi yang ada.
Lurah Ngaglik, Edwin Yogaspatra Harahap membenarkan bila kawasannya tidak memiliki potensi alam. Namun, tempatnya memiliki SDM yang bisa jadi penunjang pariwisata. Ia pun sepakat di wilayahnya bakal akan dirintis Kampung Jawa.
Baca juga: Museum Sunan Drajat Lamongan Bisa Dikunjungi Secara Virtual, Seru Lho Rek!
"Dengan pendampingan dari Disparta, masyarakat memantapkan diri dan siap bila perkampungan yang ada di Ngaglik akan dikemas jadi Kampung Jawa. Tak hanya itu juga ada Kampung Ramah Anak dengan fasilitas permainan tradisional dan mengenal seni budaya," kata Edwin.
Menurutnya, dengan Kampung Ramah Anak maka bisa mengurangi ketergantungan gawai pada anak-anak. Juga ada workshop kelompok masyarakat terutama ibu-ibu dengan pelatihan-pelatihan kerajinan tradisional.
"Masyarakat nanti jangan khawatir kita wujudkan Kampung Jawa sentra batik dan cinderamata sehingga bisa membentuk ekonomi kreatif berbasis masyarakat," tutupnya. (ADV)