jatimnow.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi turut bersiap menghadapi arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Salah satunya dengan menyiapkan pos layanan kesehatan di sepanjang jalur mudik dan tempat-tempat pariwisata.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, untuk menjamin keselamatan dan kelancaran para pemudik maupun wisatawan selama libur lebaran, Pemkab Banyuwangi menyiagakan layanan kesehatan di berbagai tempat. Layanan ini akan berlangsung mulai H-7 hingga H+7 Lebaran.
“Kami ingin para pemudik mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan selama perjalanan. Harapan kita tentunya para pemudik menempuh perjalanannya dengan aman dan selamat, namun sebagai antisipasi kami menyiagakan pusat layanan kesehatan lengkap dengan tenaga medisnya di titik-titik rawan,” kata Bupati Anas.
Baca juga: ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
Nantinya, akan ada disiapkan delapan pos layanan kesehatan yang disiagakan di sepanjang jalur mudik mulai Wongsorejo hingga Kalibaru.
Selain itu, Pemkab juga menyiagakan 25 puskesmas dan 2 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang membuka layanan kesehatan selama 24 jam.
“Semua layanan kesehatan ini disiagakan selama 24 jam yang dilengkapi dengan tenaga dokter paramedis dan ambulance,” ujar Anas.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Wiji Lestariono menambahkan delapan Pos Kesehatan yang disiagakan Pemkab akan bergabung dengan Pos Pengamanan Mudik (pospam) kepolisian.
Lokasi tersebut berada di sepanjang jalur jalan nasional mulai dari Wongsorejo, Watudodol, Ketapang, Kota Banyuwangi, Rogojampi, Jajag, Genteng Kulon dan Kalibaru.
“Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit yang ada di Banyuwangi. Kita atur jadwalnya jadi tiga shift sehingga bisa terus siaga selama 24 jam. Layanan di Pos kesehatan ini tidak dipungut biaya,” kata dr. Rio sapaan akrabnya.
Baca juga: Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
Pos kesehatan ini, lanjut dr. Rio disiagakan untuk penanganan stabilisasi kegawatdaruratan, dan pelayanan kesehatan sederhana.
“Jadi pos kesehatan ini bisa dimanfaatkan untuk penanganan kesehatan ringan seperti mabuk perjalanan, diare juga stabilisasi pasien kegawatdaruratan sebelum di bawa ke rumah sakit,” terang dr. Rio.
Selain Pos Kesehatan, Pemkab Banyuwangi juga menyiagakan 25 Puskesmas di seluruh kecamatan. Ini berarti setiap kecamatan akan dicover satu puskesmas yang standby 24 jam.
“Kita menyiagakan puskesmas di tiap kecamatan karena semua daerah di Banyuwangi menjadi tujuan pemudik,” tuturnya.
Sedangkan untuk di lokasi pariwisata, penanganan kesehatan dilakukan oleh petugas penanggulangan penderita gawat darurat (PPDG) awam dengan pendampingan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat. PPGD awam ini merupakan personel pengelola pariwisata yang telah dilatih secara khusus oleh dinas kesehatan.
Baca juga: Hasil Survei PRC, Warga Lamongan Puas Kinerja Yuhronur Efendi-Abdul Rouf
“PPGD awam ini kita libatkan menjaga keselamatan wisatawan karena jumlah destinasi pariwisata di Banyuwangi sangat banyak. PPGD ini telah menjalani training pertolongan pertama kesehatan, seperti metode pernapasan, menghadapi kecelakaan trauma maupun non trauma dan lainnya,” pungkasnya.
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto