jatimnow.com - Ratusan teman Zainal Fattah alias Inul (25), mahasiswa Stikosa-AWS yang dikeroyok hingga tewas menggeruduk Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (27/4/2021).
Mereka menuntut Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Sebab sudah satu minggu lebih, belum ada satu pun pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka.
Koordinator aksi, Husin Ghozali (46) menyebut bahwa kedatangan mereka ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk mengawal kejelasan kasus pengeroyokan 19 April 2021 yang menyebabkan Zainal Fattah meninggal dunia.
Baca juga: Satu Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Stikosa-AWS hingga Tewas Kembali Ditangkap
Baca juga: Luruskan Masalah Teman, Mahasiswa Stikosa-AWS Malah Dikeroyok hingga Tewas
"Ini aksi solidaritas. Kita merasa perlu turun ini sebagai bentuk pengawalan, agar kasus ini tidak masuk angin. Jangan sampai kasus ini bias dan tidak ada jalan. Kita akan kawal sampai proses di pengadilan," ungkap Husin.
Baca juga: Polisi Didesak Tuntaskan Kasus Pengeroyokan Mahasiswa Stikosa-AWS
Sementara Andie Kristanto yang akrab disapa Andie Peci menegaskan bahwa aksi tersebut murni solidaritas dan tidak ada hubungannya dengan sepak bola.
"Ini bagian dari solidaritas bersama, atas meninggalnya kawan kami dan kami semua teman-teman Fattah. Kebetulan ini tidak ada kaitannya dengan sepak bola sama sekali," tuturnya.
Andie juga menyebut bahwa pihaknya siap membantu kepolisian, untuk mencari keberadaan pelaku pengeroyokan.
Baca juga: Mahasiswa Stikosa-AWS Tewas Dikeroyok, Polisi Buru Dua Pelaku Lain
"Harapannya kalau memang dibutuhkan informasi keberadaan dan sebagainya kami siap membantu. Apalagi kalau sudah jadi tersangka, tapi tak kunjung ditangkap. Nanti kami akan adukan ke kepolisian," tandasnya.