jatimnow.com - 12 warga Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan diamankan polisi karena tertangkap tangan menjadi joki para perantau yang ingin mudik ke Pacitan.
"Ada 12 tersangka. Mereka memasukkan pemudik dengan cara ilegal ke Pacitan," ujar Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibisono, Selasa (18/5/2021).
Wiwit mengatakan, para tersangka yang berusia 15 tahun hingga 40 tahun itu menjadi joki para pemudik mulai 6 sampai 17 Mei 2021 saat larangan mudik diterapkan pemerintah.
Baca juga: 2622 Kendaraan Masuk Surabaya Diputar Balik saat Larangan Mudik Lebaran 2021
"Kami tangkap pada tanggal 17 Mei malam. Mereka itu memasukkan ke Pacitan. Juga mengeluarkan pemudik dari Pacitan," ungkap Alumni Akpol 2002 itu.
Menurut Wiwit, 12 tersangka tersebut menjaga dua lokasi, yaitu di depan dan belakang pos penyekatan, dengan tugas masing-masing.
Baca juga: 104 Orang Gagal Naik Kereta Api dari Stasiun Daop 7 Selama Larangan Mudik
"Ada yang bertugas menunjukkan jalan. Ada pula yang menerima uang dari mobil pemudik," tambahnya.
Saat disergap, dari para tersangka disita barang bukti uang Rp 6,8 juta. Dari hasil pemeriksaan, uang itu didapat para tersangka, hanya dalam satu hari saja, yaitu pada 17 Mei 2021.
"Dari hasil pemeriksaan, ada 150 mobil per hari. Para pemudik ditarik uang, mulai Rp 20 ribu, Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu. Bila mobil (pemudik) tidak membayar, pemudik diplang tidak boleh masuk. Tapi kalau membayar diberikan petunjuk," papar Wiwit.
Baca juga: Ada Stiker Khusus untuk Kendaraan Keluar Masuk Surabaya, Begini Syaratnya!
Wiwit menyebut bahwa kasus itu terbongkar setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat. Setelah tim satreskrim berpura-pura jadi pemudik, praktik ilegal itu pun terungkap.
"Tim kami berpura-pura menjadi pemudik, hingga kasus ini berhasil kami bongkar," tandas Wiwit.