jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melakukan pengecekan ke beberapa sekolah dasar (SD) atau sekolah menengah pertama (SMP), jelang uji coba pembelajaran tatap muka di masa Pandemi Covid-19.
Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf menyebut bahwa uji coba pembelajaran tatap muka akan mulai dilakukan pada Kamis (20/5/2021) sampai dua minggu ke depan.
"Ini bagian dari persiapan kita memulai uji coba sekolah tatap muka 20 Mei, dengan persiapan yang sudah ditetapkan dan tahapan-tahapannnya oleh dinas pendidikan. Mulai murid berangkat sampai pulang," jelas Gus Ipul-sapaan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Lamongan, Pelajar Pulang Pagi
Gus Ipul mengatakan, dalam uji coba sekolah tatap muka ini, murid yang masuk 30 persen di setiap kelasnya. Sekolah juga tidak diperbolehkan memaksa seorang murid untuk mengikuti pelajaran tatap muka, bila orangtua tidak mengizinkan.
Dari hasil angket yang dibagikan di tiap-tiap sekolah, rata-rata 90 persen orangtua setuju sekolah tatap muka. Namun ada beberapa sekolah yang 88 persen orangtua setuju.
Baca juga: Pelaksanaan PTM di Kota Batu Masih Belum Jelas, Ini Alasannya
"Tidak ada perbedaan nilai antara siswa yang ikut tatap muka dengan yang daring. Tidak ada tuntutan akademik. Yang penting sehat jiwa raga buat guru dan murid," ungkap mantan wakil gubernur Jawa Timur dua periode itu.
Dari beberapa pengecekan yang dilakukan, Gus Ipul menilai persiapan yang dilakukan 67 SD berstatus negeri dan swasta di Kota Pasuruan serta 29 SMP, sudah cukup baik menyiapkan protokol kesehatan untuk para siswa dan tenaga pendidik.
"Kita pastikan guru dan semua tenaga kependidikan sudah divaksin dan setiap sekolah ada satgas covidnya. Murid berangkat diantar orangtua dengan protokol kesehatan. Pakai masker dari rumah. Dites suhu tubuh," tandasnya.
Baca juga: Besok Kota Malang Gelar PTM, Wali Murid Senang
Sementar Kepala SDN Kebonagung, Hamidah menyebut bahwa pihaknya telah melakukan MoU dengan klinik terdekat dari sekolah. Sehingga jika terjadi permasalahan kesehatan bisa cepat tertangani.
"Murid-murid kami bagikan face shield dan masker. Terdapat 40 tempat cuci tangan dari 30 kelas, serta fasilitas jaga jarak," tandas Hamidah.