jatimnow.com - Memasuki hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di 15 SMP di Surabaya, Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati meninjau kesiapan proses pembelajaran di beberapa sekolah di Surabaya.
Salah satunya di SMPN 62 yang berlokasi di Gunung Anyar, Surabaya. Sekolah ini sebelumnya digunakan sebagai lokasi karantina Covid-19 (Rumah Sehat) bagi warga dikawasan Gunung Anyar
"Walaupun sebelumnya pernah dijadikan rumah sehat untuk pasien isoman Covid-19 dari warga sekitar Gunung Anyar, Sekolah ini telah melakukan penyemprotan disinfektan 4 kali dan dibersihkan secara maksimal, oleh Dinas Pemadam Kebakaran, Ciptakarya, DKRTH," ujar Ajeng, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Mengintip Persiapan Uji Coba Sekolah Tatap Muka SD-SMP di Kota Pasuruan
Ajeng mengaku terharu dengan antusiasme siswa saat mengikuti PTM. Ia berpesan kepada orang tua agar tidak khawatir, karena sebelum PTM berlangsung seluruh lingkungan di sekolah telah dilakukan penyemprotan.
Baca juga: Tak Pernah Ditemui Wali Kota Risma, Guru SMP Swasta: Sungguh Kejam
Selain meninjau proses belajar, ia juga memastikan proses pembelajaran selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Yang saya ingin pastikan, pertama tidak ada kerumunan pada saat masuk dan pulang sehingga jika memungkinkan dibukakan minimal 2 jalur gerbang. Kedua mengenai jaringan sekolah untuk hybrid dipastikan stabil sehingga tidak menganggu saat pelajaran berlangsung. Ketiga, 3 rombel bisa beroperasi secara hybrid, artinya bisa online dan offline. Saya harap pemkot bisa membantu memenuhi sarana keseluruhan 15 rombel di sekolah ini untuk dilakukan hybrid agar memastikan kualitas pendidikan semakin bersemangat dan meningkat," urai Ajeng.
Baca juga: SD hingga SMP se Surabaya Juga Diliburkan
Saat PTM hari pertama, dijumpai beberapa pelajar masih menggunakan seragam di jenjang SD. Ajeng berharap bantuan seragam untuk siswa MBR segera cair dan bisa dimanfaatkan oleh siswa untuk bersekolah.
"Saya mengharapkan pemerintah kota surabaya bisa berperan serta dan turut andil dalam memenuhi kebutuhan seragam dan peralatan sekolah untuk seluruh warga MBR secara merata, baik dari anggaran pemerintah atau dari CSR dan program kemanusiaan gotong royong dari kota Surabaya," tandasnya.