jatimnow.com - Mahasiswa jurusan Teknologi Manufaktur Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Ahmad Triya Sanusi merancang sepeda yang memiliki dua fungsi.
Selain dapat dibuat olahraga yang membuat badan pemakainya tetap sehat, sepeda itu juga dapat menyapu sampah botol plastik saat dipakai di jalanan.
Rancangan sepeda dua fungsi yang dinamai sepeda sapu ini berhasil mengantarkan Ahmad Triya mendapatkan predikat Tugas Akhir Menarik dari Fakultas Vokasi di Kampus Merah Putih itu.
Baca juga: Unisba dan Untag Surabaya Kolaborasi Atasi Masalah Sampah dengan Cara Ini
Ahmad juga akan mengikuti prosesi wisuda pada tanggal 25 September 2021 mendatang. Ia mengaku ide tersebut muncul karena sering melihat kecenderungan masyarakat yang saat ini memiliki hobi gowes atau bersepeda saat pandemi.
"Saya melihat orang-orang cenderung bersepeda waktu pandemi akhirnya punya ide bikin sepeda yang fungsinya bisa membersihkan sampah," kata Ahmad Triya Sanusi, Sabtu (18/9/2021).
Sepeda yang menyerupai becak itu di bagian bawahnya dilengkapi dengan ujung sapu sebanyak 15 buah. Ia rancang selama enam bulan lamanya.
Dalam jangka waktu menyelesaikan projek tersebut dimanfaatkan Sanusi itu untuk mendesain hingga menganalisa sepeda agar bisa berfungsi.
"Fungsi sapu depan menyapu sampah yang di sampingnya supaya bisa masuk ke bagian tengah lalu di dorong ke belakang masuk ke bagian tempat penampungan," jelas dia.
Baca juga: Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi
Untuk bahan-bahannya, Sanusi menggunakan rangkaian sepeda bekas yang dimodifikasi. Sementara pada bagian depan untuk tempat sapu dan juga tempat penampung sampahnya terbuat dari besi hollow dan berberapa tambahan lainnya.
Inovasi tersebut mampu bekerja dengan memafaatkan putaran roda untuk menggerakkan tiga poros yang dihubungkan oleh pulley type A dengan ukuran 10 in dan 2,5 in yang terhubung dengan sabuk v-belt yang panjangnya 1117,6 mm dan 1244 mm dengan output putaran poros sapu 460 rpm.
"Kesulitannya menganalisa bagaimana sapu ini bisa bekerja mengambil botol plastik dan mengayuh sepedanya ketika berbelok. Sapu ini nanti menyesuaikan dengan kecepatan mengayuh pada sepeda. Semakin cepat laju sepeda sepakin cepat juga putaran sapu yang bekerja,” paparnya.
"Namun, saat ini sampah yang bisa diambil hanya khusus botol plastik. Untuk sampah jenis dedaunan atau sampah dengan ukuran kecil masih belum bisa," imbuhnya.
Baca juga: Untag Surabaya Rawat Pemikiran Bung Karno Melalui Seminar Nasional Kebangsaan
Sementara itu Dosen Pembimbing sekaligus Kaprodi Teknologi Manufaktur Untag Surabaya Yusuf Eko Nurcahyo menyebut pembuatan sepeda sapu sampah itu menghabiskan dana sebesar Rp 3 juta.
Pihaknya berencana mengembangkan kembali projek tersbut agar bisa digunakan di kampus atau di desa-desa serta jalanan membantu para tukang sapu.
"Rencananya kami akan produksi massal. Nanti akan diperbaiki lagi apa kekurangannya. Terutama keringanan saat mengayuh dan perputaran sapunya," pungkas Yusuf. (ADV)