Surabaya - Melambungnya harga minyak goreng di pasaran, belum membuat Pemkot Surabaya merencanakan operasi pasar. Tingginya harga jual minyak goreng disebut dipengaruhi oleh langkanya stok minyak.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati menyebut, mahalnya harga minyak goreng di pasaran dipengaruhi stok bahan baku minyak goreng yang mulai langka.
"Karena bahan baku minyak itu CPO (Crude Palm Oil) itu memang lagi sulit bahkan itu di tingkat dunia," ujar Wiwiek kepada jatimnow.com, Minggu (7/11/2021).
Baca juga: Curhat Para Pedagang Sembako di Sidoarjo karena Minyak Goreng Mahal dan Langka
Saat ini, harga minyak goreng curah telah mencapai Rp 16.000 per liter, sedangkan minyak goreng kemasan telah mencapai Rp 17.000 per liternya.
Baca juga: Emak-emak Gendong Bayi Rela Antre Sembako Murah di Kediri, Harga Beras Kapan Turun?
Kondisi ini, lanjut Wiwiek, cukup dirasakan oleh masyarakat, terlebih pelaku UMKM yang memproduksi gorengan setiap harinya. Sedangkan pihaknya belum mengetahui kapan akan usai.
"Kita belum tau ya kondisi ini sampai kapan," lanjutnya.
Baca juga: Kenaikan Harga Bahan Pokok
Saat ini, pihaknya tengah serius berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Namun, belum ada rekayasa ataupun skema sebagai solusi dari kenaikan harga minyak goreng di pasaran agar bisa kembali turun.
"Koordinasi dengan pemerintah pusat kita selalu, namun ya gimana lagi ini kelangkaannya memang secara global," tandasnya.