jatimnow.com - Penanganan pasca banjir bandang yang melanda empat dusun di Desa Alasmalang, Singojuruh Banyuwangi terus dilakukan. Tak hanya dilakukan oleh petugas, sejumlah elemen masyarakat turut menjadi relawan membantu warga terdampak secara gotong royong.
Selain itu, jalur alternatif Banyuwangi-Jember yang sempat terputus akibat banjir bandang, hari ini juga sudah dibuka kembali.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun kembali meninjau lokasi terdampak pada Jumat tengah malam, (22/6/2018). Selama dua jam, Anas keliling mengecek dapur umum, posko tanggap bencana, posko kesehatan, dan lokasi terdampak untuk melihat perkembangan penanganan pasca banjir.
Baca juga: Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur
"Saya ingin melihat kondisi usai banjir, dan memastikan semua cepat ditangani. Apalagi tadi telah ditandatangani Surat Pernyataan Tanggap Darurat untuk mempercepat penanganan, sehingga dana untuk penanganan APBD lewat anggaran belanja tidak terduga bisa segera dioptimalkan," jelas Anas.
Anas telah menandatangani Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana sebagai dasar untuk mengeluarkan anggaran belanja tidak terduga untuk kegiatan penanganan darurat dasar.
Anggaran itu akan digunakan untuk kegiatan seperti penyediaan air bersih, pendirian dapur umum, pemenuhan sandang, sewa alat berat, dan pembiayaan lainnya yang harus segera dieksekusi.
Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, akibat banjir bandang kemarin tercatat 23 rumah rusak berat, 80 rumah rusak ringan.
"Total ada sekitar 328 rumah terkena aliran air. Tidak ada korban jiwa dari kasus ini. Tidak sampai mendirikan tenda pengungsian bagi warga, karena mereka masih bisa ditampung di rumah saudara terdekat, " jelas Anas.
Pada hari ini, juga diserahkan bantuan beras dari Pemkab Banyuwangi untuk 650 KK terdampak. Berasnya diambilkan dari gudang Bulog.
Anas terus memantau penanganan banjir ini, khususnya yang terdampak langsung. Seperti akses jalan alternatif Jember - Banyuwangi via kawasan Gambor yang tertutup lumpur 50 cm segera dikeruk lumpurnya.
Baca juga: 2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir
"Alat-alat berat Sabtu pagi mulai membersihkan lumpur. Dari keterangan BPBD, jalur alternatif ke Jember Sabtu sore sudah bisa dilewati,” kata Anas.
Selain jalan, rumah-rumah yang tergenang lumpur dibantu pengerukan secara manual. Berbagai unsur gabungan masyarakat turut membantu, mulai TNI, Polri, PNS, NU, perwakilan lintas agama, hingga relawan masyarakat.
"Ini yang membuat saya bangga, karena semua warga bergegas membantu warga di empat dusun yang terdampak. Warga dari kecamatan lain bahkan juga ikut membantu yang dikoordinasi camatnya. Ini bentuk kolaborasi. Bahkan sudah banyak warga turun jadi relawan," kata Anas.
Sejumlah ormas seperti Nadlatul Ulama (NU) dan sekelompok netizen mengajak netizen lain menjadi relawan untuk membantu penanganan pasca banjir.
"Baznas juga menyatakan siap membantu. Ini dari Lazis (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh). NU juga langsung turun," kata Anas.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
Seperti diketahui, pada Jumat 22 Juni, empat dusun di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, mengalami banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu. Banjir masuk ke rumah warga sekitar pukul 09.00 WIB.
Banjir diakibatkan adanya gerakan tanah di lereng Gunung Raung, tepatnya di kawasan Gunung Pendil akibat curah hujan tinggi. Gerakan tanah tersebut mengakibatkan sejumlah material vulkanik Gunung Pendil yang mengendap ribuan tahun terangkat. Banjir ini tidak disebabkan oleh illegal logging.
Penulis/editor: Arif Ardianto