Banyuwangi – Program inovasi Pemkab Banyuwangi kembali mendapat apresiasi positif dari pemerintah. Kali ini, program menerjunkan sarjana untuk mengajar siswa-siswa di wilayah pelosok, Banyuwangi Mengajar, meraih Top 30 Kompetisi Pelayanan Publik yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo kepada Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono, di Surabaya, Jumat (19/11). Turut mendampingi Menpan RB, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Terima kasih kepada Pak Menteri Tjahjo Kumolo, Pemprov Jatim dan Gubernur Jatim Ibu Khofifah yang terus menyemangati Banyuwangi untuk bergerak ke arah yang lebih baik. Matur nuwun atas kepercayaan dan bimbingannnya selalu," kata Mujiono.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Program ‘Banyuwangi Mengajar’ merupakan inovasi di bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas SDM di desa-desa yang secara geografis sulit dijangkau.
Setiap tahun, puluhan sarjana muda dikirim ke desa-desa dengan akses tersulit, dan wajib tinggal di sana selama satu tahun.
"Alhamdulillah, ini juga menjadi kemenangan bagi para sarjana yang telah mengabdi sebagai pendidik bagi siswa-siswa kami yang berada di wilayah yang aksesnya sulit dijangkau. Terima kasih kepada mereka yang telah bergabung bersama kami dalam program ini, terima kasih atas pengabdiannya," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Program Banyuwangi Mengajar ini digagas Pemkab Banyuwangi sejak 2015. Program ini mengajak para lulusan perguruan tinggi untuk mengabdikan ilmunya dengan mengajar anak usia sekolah di wilayah pelosok Banyuwangi. Para pengajar diberikan insentif bulanan secara khusus oleh Pemkab Banyuwangi.
"Ini adalah upaya transformasi SDM. Bagi kami, desa bukan hanya butuh dana, tapi juga butuh inspirasi yang bisa digerakkan oleh anak-anak muda ini. Mereka mengajar, berinteraksi, memberi kursus dan sebagainya. Kehadiran mereka kami harapkan bisa memberi nilai tambah bagi pendidikan anak-anak di wilayah pinggiran," kata Ipuk.
Baca juga: 3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis
Hingga saat ini. pemkab telah merekrut total sekitar 240 relawan sarjana fresh greaduate untuk terjun dalam program Banyuwangi Mengajar.
Mereka adalah para penerima program beasiswa Banyuwangi Cerdas yang telah menyelesakan kuliahnya.
"Ini salah satu solusi kami di tengah kurangnya tenaga pengajar di Banyuwangi. Kami mengajak anak muda yang notabene idealismenya masih tinggi untuk menularkan ilmunya kepada sesama, pasti ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka,” ujar Ipuk.
“Para relawan ini disebar di 24 sekolah, yakni 17 SD dan 7 SMP di kecamatan yang memiliki kawasan pegunungan, hutan, dan perkebunan dengan akses tersulit,” kata Ipuk.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Angkat Motif Jenon, Ini Maknanya
Ipuk menyebut, sejak digagas pada 2015 lalu, inovasi Banyuwangi Mengajar telah banyak memberikan kontribusi positif bagi pendidikan anak-anak di wilayah akses tersulit tersebut.
Misalnya, angka putus sekolah turun drastis dari 6,88 persen menjadi 0,02 persen; angka melanjutkan sekolah meningkat dari 57,82 persen menjadi 89,65 persen; angka kelulusan juga naik dari 92,5 persen menjadi 99,98 persen.
Selain itu, angka pekerja anak juga terpantau turun dari 255 anak menjadi zero.