Surabaya - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), ketersediaan bahan pokok di Provinsi Jatim dipastikan aman dan stabil. Sejumlah komoditi mengalami surplus.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim Drajat Irawan menegaskan, Jatim siap menyambut Nataru. Pasalnya, bahan pokok seperti beras, jagung, hingga bawang merah mengalami surplus.
Ia menyebut, kenaikan harga hanya terjadi pada minyak goreng. Menurutnya, jika melihat Harga Eceran Tertinggi (HET), memang secara keseluruhan minyak goreng mengalami kenaikan di seluruh Jatim yakni sekitar Rp 17 ribu. Sedangkan HET sebesar Rp 10.100.
Baca juga: Pasar Murah di Jombang Ludes Diserbu Warga Mojoagung
"Di antaranya karena harga CPO (crude palm oil) minyak dunia sejak awal 2021 memang mengalami kenaikan. Sehingga pergerakan minyak goreng sudah mulai naik dari Januari. Ini ada beberapa upaya di antaranya Bulog juga membuat dukungan harga Rp 14 ribu, tapi jumlahnya masih terbatas,” kata Drajat saat ditemui, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Pusat Oleh-oleh Jombang Nasibmu Kini
"Pada dasarnya Jawa Timur stabil hanya minyak goreng saja (naik). Sehingga kita siap menyambut Natal dan tahun baru,” imbuhnya.
Ia memaparkan, saat ini beras di Jatim mengalami surplus 2,6 juta ton, sementara bawang merah mengalami surplus sekitar 127 ribu ton. Selain itu, jagung, kedelai, bawang putih, cabe rawit hingga daging ayam juga mengalami surplus.
Baca juga: Pasar Murah di Kabupaten Kediri, Dinas Perdagangan Sediakan 4.000 Liter Migor
"Justru, mungkin di beberapa provinsi di Indonesia Timur memerlukan bahan pokok dari Jawa Timur. Dan Ibu Gubernur juga membuat surat edaran pada 10 November lalu, agar para bupati/wali kota melakukan langkah-langkah persiapan Nataru seperti pemantauan harga, pengawasan dengan menerapkan protokol kesehatan dan membuat pasar murah,” tandasnya.