Batu - Limbah minyak jelantah dari rumah tangga bisa mengancam kelestarian lingkungan. Untuk itu PT Zerolim Tekno Lestari mengajak masyarakat agar berkontribusi aktif menjaga lingkungan dan bisa mendapatkan cuan (keuntungan uang).
Perlu diketahui, Zerolim merupakan platform aplikasi pengelolaan sampah dan limbah dari skala rumah tangga hingga industri yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui pemberdayaan masyarakat. Artinya dengan adanya pengelolaan limbah sampah, khususnya minyak jelantah tidak terbuang sia-sia dan malah mencemari lingkungan serta memiliki nilai ekonomi.
Upaya tersebut dibuktikan dengan menggelar sosialisasi kepada Pemerintah Desa, BPD, Pengurus Bank Sampah dan Karang Taruna menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu di Kantor Kecamatan Bumiaji, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: TPA Klotok Overload, Pemerintah Kota Kediri Siapkan Lahan Baru Seluas 6 Hektare
"Untuk sosialisasi yang kita gelar bertujuan agar masyarakat memanfaatkan limbah minyak jelantah yang biasanya terbuang menjadi pemasukan tambahan. Terutama dengan memanfaatkan platform digital milik Zerolim," jelas Direktur Utama PT. Zerolim Tekno Lestari, Fadli Robbi.
Harapannya paparan yang ada bisa memberikan pengetahuan tentang kelebihan platform Zerolim. Pasalnya selama ini memang masyarakat telah memanfaatkan bank sampah konvensional.
"Namun dengan adanya Zerolim kami ingin mengajak pegiat lingkungan tingkat desa bisa lebih flexibel dalam teknis pengambilannya. Karena itu kita berkeinginan bank sampah konvensional berkolaborasi tiap RW dengan Zerolim," imbuhnya.
Baik sebagai user maupun pahlawan yang memiliki tugas mengambil sampah dengan teknis layaknya ojek online. Sehingga user tidak perlu lagi mengantar jelantah ke bank sampah, tapi tinggal menunggu untuk diambil pahlawan.
Baca juga: TPA Pakusari Jember Terima 197 Ton Sampah Per Hari, Jumlahnya Terus Naik
"Setiap liter jelantah user akan dihargai Rp4000. Uang tersebut akan masuk secara langsung ke rekening user dan bisa ditabung atau diambil langsung. Begitu juga untuk pahlawan akan mendapatkan keuntungan jutaan rupiah tiap bulan jika memiliki banyak user, apalagi pahlawan bisa mengambil jelantah dengan fleksibel," bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Zerolim untuk ikut mengurangi limbah jelantah. Apalagi dengan adanya platform tersebut menjadi tambahan pemasukan bagi ibu-ibu rumah tangga dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sebagai pahlawan.
"Kami sangat mendukung apa yang dilakukan Zerolim. Kami juga telah melakukan MoU dengan Zerolim untuk mengurangi limbah sampah dari total produksi sampah per hari di Kota Batu yang mencapai 100 ton," bebernya.
Ia berharap dengan kemitraan tersebut, Pemkot dan Zerolim mampu mengurangi produksi sampah sekitar 20 persen setiap harinya. "Sehingga tidak hanya pengurangan sampah, tapi juga ada nilai ekonomi," tegasnya.
Baca juga: Pengelolaan Bank Sampah dengan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi
Selain itu, Feni Istiati salah satu peserta sosialisasi sangat tertarik dengan platform miliki Zerolim. Menurutnya sistem aplikasi digital layaknya gojek tersebut mampu meringankan pemilahan sampah di tingkat desa.
"Ini sangat simpel. Kalau sebelumnya kan harus setor dan nimbang dahulu. Dengan adanya Zerolim sudah ada yang jemput sendiri dan mempermudah prosesnya. Tinggal kami sosialisasikan ke warga mengingat banyak keuntungan ekonomi yang didapat," terang wanita yang juga koordinator Bank Sampah Desa Tulungrejo tersebut.
Terlebih selama ini, pihaknya telah memanfaatkan 13 bank sampah konvensional yang ada. Dari bank sampah tersebut setiap bulannya Ia mampu mengumpulkan 300 liter jelantah. "Itu belum termasuk sampah kardus dan plastik," tutupnya.