Ponorogo - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut teknologi Non-Fungible Token atau NFT merupakan hal yang positif dalam mendorong generasi muda Indonesia menjadi kreator.
Erick mengatakan NFT merupakan bukti sistem keuangan yang terdesentralisasi, ketika para kreator dan produsen mendapatkan tempatnya.
Saat ini metaverse telah berkembang dan menjadi tren dengan membangun sebuah dunia baru, tetapi sistem keuangannya terdesentralisasi.
Baca juga: Indonesia Penghasil Nikel Terbesar, Erick Thohir: Belum Tergarap Maksimal
"Contohnya, ketika dulu seorang pelukis menghasilkan karya lalu ditransaksikan dari pembeli A ke pembeli B, maka pelukisnya tidak mendapatkan apapun dari transaksi tersebut," ujarnya dalam gelaran kuliah umum di IAIN Ponorogo, Sabtu (5/2/2022).
Namun karena saat ini terdapat otentifikasi, maka ketika lukisan diperdagangkan, teknologi yang namanya cryptocurrency serta sistem blockchain menjadi berlaku. Untuk setiap transaksi yang terjadi, pelukis mendapatkan komisi 10%.
Baca juga: Seminar Nasional KAUJE di Jember Dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir
"Maka dari itu kita mendorong generasi muda jangan menjadi generasi yang konsumtif, namun menjadi generasi yang produktif," tegas Erick.
Halnya dengan gamers juga menjadi sebuah fenomena baru bernama game finance. Menurutnya, dengan nge-game dapat menghasilkan uang dari pada mengeluarkan uang.
Baca juga: Resmikan Pos Bloc di Surabaya, Erick Thohir: Jangan Semua Event Dikomersialkan
"Tetapi masuk ke dalam ekosistem dari game tersebut," tambahnya.
Dalam peta koorporasi, lanjut Erick, 10 besar di dunia adalah perusahaan teknologi dan hal tersebut harus diantisipasi. Dan generasi muda harus menyiapkan diri dengan beradaptasi atas perubahan. Salah satunya merubah atau meningkatkan skills.