jatimnow.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar. Sayangnya, belum tergarap secara maksimal.
Dirinya berharap, di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran nanti akan banyak terobosan-terobosan. Salah satunya dalam kebijakan terhadap nikel.
“Indonesia penghasil nikel terbesar, selama ini diekspor berupa bahan baku begitu saja,” kata Eric di hadapan sekitar 700 peserta seminar nasional di Gedung Soetardjo Jember, Kamis (30/8/2024).
Dia menuturkan, nantinya pemerintah akan membuat kebijakan tata kelola nikel. Jadi tidak akan lagi diekspor bentuk bahan baku.
“Ada 17 produk turunan nikel, nanti nikel harus diproses di Indonesia,” ujarnya.
Saat ini sudah ada perubahan besar dari mesin berubah menjadi listrik. Jadi kedepan harus bergantung listrik. Masyarakat harus proaktif melihat perubahan ini.
Baca juga:
SIG Raih Empat Penghargaan Good Mining Practice 2023 dari Kementerian ESDM karena Terapkan Ini
"Sekarang motor berganti dari mesin menjadi baterai motor, kita harus siap mengantisipasi perubahan ini. Bengkel mesin kedepan harus berubah ke motor listrik,” ungkapnya.
Erick mencontohkan kunjugan turis ke Indonesia yang kalah jauh dengan Malaysia dan Thailand.
“Kunjungan turis di Indonesia 11 juta, Thailand sampai 30 juta. Ada yang salah, sehingga perlu diperbaiki," pintanya.
Baca juga:
Kualitas Produksi Tambang Batu Kapur Menurun Akibat Cuaca Tak Menentu
Erick kembali mencontohkan pengelolaan gula di Indonesia.
“Turunan gula luar biasa, salah satunya etanol. Gula ke depan bukan hanya konsumsi tetapi juga mengurangi impor BBM by etanol,” ujarnya.