Jombang - Terbiasa melihat konten Youtube, pria di Kabupaten Jombang terinspirasi membuat helikopter rakitan. Dengan memanfaatkan besi tua, Samsul Amin (43) warga Dusun Jogoroto, Desa Jogoroto, Kecamatan Jogoroto, menciptakan helikopter rakitannya sendiri.
Saat ditemui di rumahnya, Samsul menjelaskan jika ide awal ini muncul setalah ia melihat video di Youtube.
“Lihat-lihat di Youtube, terus tertarik, pada satu unit helikopter rakitan dari Amerika, yang rangkanya seperti ini,” terang Samsul, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Pelepasan Panther AS 565 MBe untuk Bergabung dengan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL Lebanon
Jika nantinya helikopter rakitannya jadi dan bisa terbang, ia akan memanfaatkan untuk keperluan pertanian dan kemanusiaan.
“Ya bisa untuk nyemprot hama, dan untuk evakuasi di tempat terpencil,” katanya.
Bahan yang digunakan, lanjut Samsul, berasal dari besi tua.
“Kita sesuaikan barang yang ada dan kita rakit. Jadi seperti pipa gas, pipa as, dan tangki semprot dari pertanian, yang kita manfaatkan untuk tangki BBM, ke depannya,” jelasnya.
Untuk saat ini, sambung Samsul, perakitan helikopter sudah mencapai 65 persen. Dan hanya menunggu pemasangan mesin utama untuk melakukan tes selanjutnya.
“Kalau sudah ada mesin, paling kurang lebih satu bulan. Setelah itu tes putaran, sekalian konek mesin, dan mekanisme ini,” ucapnya.
Baca juga: Helikopter Ditumpangi Kapolda Jatim Mendarat Darurat di Rejotangan, Tulungagung
Ketika ditanya menggunakan mesin apakah nantinya untuk heliopter buatannya, Samsul mengaku jika rencananya akan memakai mesin motor 2 tak, sebanyak dua buah.
“Saya coba dulu pakai dua unit mesin Yamaha alfa. Kan itu dua unit mesin, jadi kekuatannya sekitar 200 cc. Ya paling tidak bisa mengangkat heli ini setinggi 2 meter dulu lah. Nanti kita bisa keliling lapangan,” paparnya.
Ia meyakini jika mekanisme cara kerja helikopter rakitan miliknya sudah sesuai dengan standar helikopter rakitan pada umumnya.
Baca juga: Helikopter Komersial Jatuh, Tiga Orang Tewas
“Yang penting mekanismenya udah bener, tinggal nanti kalau belum bisa ngangkat ya kita naikkan lagi powernya,” ucap Samsul.
Ia menegaskan untuk proses pengerjaan memakan waktu cukup lama, lantaran pembuatan helikopter hanya sebatas untuk mengisi waktu semata. Setidaknya, ia membutuhkan waktu 2 bulan untuk memulai perakitan mulai dari nol.
“Pada saat kita gak ada kerjaan, dari pada lontang lantung, dari pada gak ada aktivitas maka kita manfaatkan,” bebernya.
“Ya sekitar 2 bulan. Kalau fokus mungkin bisa 1 bulan selesai. Ini sudah mengeluarkan biaya 3 jutaan. Kalau ditambah mesin sampai finis ya anggarannya sampai 5 jutaan,” pungkasnya.