Jombang - Tren cryptocurrency sedang naik di pasar global. Hal itupun direspons penambang crypto di Tanah Air. Salah satunya Andik Feris Febrianto, penambang coin ethereum (ETH) asal Desa Sengon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang. Pria 32 tahun tersebut mendatangkan mesin tambang baru.
Feris ingin menambah income pasif setiap bulannya. Sebelumnya, ia bisa mendapatkan cuan sekitar Rp30 juta per bulan. Sekarang ingin mendapat penghasilan sebesar Rp100 juta per bulannya.
Ditemui di kantornya, Feris mengaku memiliki target jangka panjang. Hal itu berdasarkan hasil analisanya secara pribadi. “Yang saya tahu dari berita-berita luar, dunia crypto ini kan untuk jangka panjang. Dalam artian, ketika saya menambah alat berarti saya ingin mendapatkan hasil lebih dari situ,” katanya, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: 5 Tips Investasi Aset Kripto yang Aman dan Hasilkan Cuan
Ke depan, Feris menargetkan bisa menghasilkan 2-3 coin ETH per bulan. Lalu hasilnya digunakan untuk membeli alat baru lagi. “Saya kalau jual itu coin ETH diharga Rp45 juta. Kalau dirupiahkan ya sekitar Rp130 jutaan setiap bulannya. Itu target passive income yang ingin saya dapat. Makanya saya harus menambah alat terus,” paparnya.
Selama menggeluti bisnis, Feris mengaku sering mendapatkan komentar negative. Dia pun menyadari bahwa tidak semua orang bisa memahami dan mengerti dunia cryptocurrency.
“Mungkin dia hanya tau dunia crypto itu sama dengan trading, binomo maupun trading-trading lain. Padahal kalau dunia crypto itu sendiri kan menambang dan menghasilkan coin. Kalau trading itu jual beli. Kalau mining itu menambang coin, dan rewardnya berupa coin,” tegasnya.
Baca juga: Peluang Investor Bitcoin di Momentum Bullish Juli 2023
Saat ditanya ada berapa alat mining rig baru yang dibeli? Feris menyatakan baru saja membeli 3 alat mining rig. Ia merogoh kocek sebesar Rp240 juta rupiah.
“Alatnya sekarang total ada 8, kerja semua. Kecepatan menambangnya 2,2 giga. Sedangkan coin yang dihasilkan lebih dari 0,6 atau sekitar 0,8 sampai 0,9. Hampir mendekati 1 coin,” bebernya.
Feris akan terus menambah alat mining rig setiap bulannya. “Karena selain dari sisi, user yang beli titip mining di saya, saya juga menambang sendiri,” ucapnya.
Baca juga: PINTU Resmi Sponsori Bali United di Musim Kompetisi 2022/2023
Saat ini sudah ada 6 orang yang beli titip mining di tempatnya. “Karena baru 2 bulan ini saya bikin mining farm yang gede. Jadi, ya masih 6 orang. Dari 6 orang ini ada yang titip 1 VGA, ada juga yang 1 rig,” ujar Feris.
Untuk perkembangan dunia mining coin ETH di Jombang, saat ini masih bagus. Di Kota Santri sudah ada komunitas mining coin ETH. Mereka berasal dari berbagai kota. “Saya ada komunitas kecil-kecil di Jombang. Mulai dari Jombang sendiri ada, Krian, Surabaya. Jadi satu komunitas namanya solomonmining, dan tujuannya untuk shearing-shearing,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, komunitas solomonmining akan mengadakan gatering. “Mungkin minggu depan, kami akan adakan gatering acaranya ini gratis. Murni edukasi untuk menjelaskan mining itu apa, biar nggak salah paham di masyarakat,” pungkasnya.