Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ditemani Wakilnya Emil Elestianto Dardak membagikan minyak goreng kepada peserta kajian ramadan yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Minggu (3/4/2022) sore.
Pembagian minyak goreng kepada peserta kajian yang terdiri dari warga persyarikatan Muhammadiyah Jawa timur, ibu-ibu Aisyah itu diharapkan sedikit memberikan solusi di tengah persoalan melambungnya harga minyak goreng hingga hari ini.
Khofifah dalam sambutan singkatnya menyampaikan teologi Al-Insyiroh yang berhubungan dengan sinergitas dan tolong menolong dalam kebaikan. Ia menegaskan dan mengapresiasi semangat optimisme yang dibangun oleh organisasi Muhammadiyah.
Baca juga: Aktivitas Trading Aset Kripto Meningkat di Momen Ramadan 2024
"Teologi Al-Insyiroh sesungguhnya membangun optimisme bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Dengan begitu positif thinking akan terus kita kembangkan dan optimisme akan terus menjadi bagian penguat dari seluruh gerakan persyarikatan. Oleh karena itu semangat dari teologi Al Insyiroh harus membawa misi dakwah, pula menjadi momentum dalam membentuk strong partnership antara Pemerintah Jawa Timur dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur," papar Khofifah.
Sementara Rektor UMSurabaya, Sukadiono menyampaikan terimakasih dan apresiasinya terkait dukungan yang diberikan oleh Gubernur Khofifah terkait bantuan pemberian minyak goreng kepada seluruh peserta kajian yang hadir.
Baca juga: Ramadan 2024, DPRD Surabaya Ajak Warga Limpahkan Syukur dan Berlomba Kebaikan
"Setiap peserta yang hadir akan mendapatkan 4 liter minyak goreng yang telah disiapkan oleh panitia di lantai satu. Inilah bentuk sinergitas antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan UMSurabaya," terang Sukadiono saat memberikan sambutan.
Baca juga: Pemkab Probolinggo Gelar Pasar Murah Selama Ramadan, Simak Jadwalnya
Suko-sapaan akrab Sukadiono itu juga berharap, pemberian minyak goreng ini diharapkan dapat membantu guncangan ekonomi yang mengarah pada inflasi dan tingginya harga minyak goreng yang terjadi di pasaran dapat segera teratasi.
"Semoga sinergitas ini dapat membantu tingkat rumah tangga khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah di tengah persoalan minyak goreng yang terjadi hari ini. Semoga kebijakan pemerintah memiliki dampak berkelanjutan bagi warga persyarikatan, juga terhadap perekonomian nasional," tandasnya.