Kediri - Rumah Produksi bahan petasan di Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri yang digerebek Polsek Wates telah menjual 80 kilogram bahan petasan siap ledak sejak awal Ramadan.
Dalam sehari, tersangka Dipa Yudha Purnama (19) dan Mohamad Nur Arifun (22) mampu memproduksi bahan petasan hingga 15 kilogram. Mereka meracik bahan peledak campuran belerang, aluminium powder, Kcl O3 dan semen, setiap malam hari selesai salat tarawih.
"Sekali produksi bisa sampai 5 kilogram, sehari tiga kali produksi," ujar Kapolsek Wates AKP Suharyanta, Minggu (10/4/2022).
Baca juga: Temuan Bahan Peledak dan Drone di Jember Masih Misteri, Warga Curigai Orang Luar
Baca juga: Rumah Produksi Bahan Petasan di Kediri Digerebek, 17 Kg Bahan Peledak Disita
Baca juga: Warga Jember Temukan Peledak dan Drone Misterius di Rumah Kosong
Mereka kemudian memasarkannya secara online. Di sinilah peran Mohamad Nurdin Sulaiman (20) warga Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, yang bertugas untuk mengantar pesanan.
"Per kilo untuk kelas 2 ini Rp200 ribu. Kurirnya diupahi Rp20 ribu sekali antar," tambah Suharyanta.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Produksi Mercon di Probolinggo
"Sampai hari ini sudah laku 80 kilogram," jelasnya.
Sebelumnya, Polsek Wates menangkap kurir bahan petasan saat bertransaksi COD di Desa Silir, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Polisi kemudian melakukan pengembangan dan menggrebek rumah produksinya di Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Selain mengamankan tiga pelaku, polisi juga menyita 17 kilogram bahan petasan siap edar.