Banyuwangi - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi melakukan pengawasan daging sapi dan ayam menjelang Lebaran 2022. Dinas Pertanian dan Pangan membagi beberapa tim untuk disebar ke seluruh Banyuwangi, Selasa (6/4/2022). Mereka melakukan sidak di beberapa pasar dan pengawasan di rumah pemotongan hewan.
"Kegiatan ini mengantisipasi beredarnya daging campuran dan daging gelonggong," kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi M. Khoiri dalam siaran pers yang diterima redaksi.
Sidak dilakukan di seluruh pasar daging dan pasar tradisional secara serempak. Salah satunya di Pasar Blambangan yang dikenal menjadi salah satu sentra penjualan daging sapi dan ayam. Targetnya, daging yang ditawarkan ke konsumen.
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
"Alhamdulillah, hasilnya tak ditemukan daging yang mencurigakan. Insya Allah seluruhnya dipastikan layak konsumsi," ujar Khoiri.
Mendekati Lebaran, pasokan daging di Banyuwangi naik tajam. Kini, permintaan daging sapi tembus hingga 41 ton per hari. Dari jumlah ini, pasokan daging yang tersedia mencapai 42 ton. Para pedagang sengaja mendatangkan sapi Bali untuk memenuhi stok daging di Banyuwangi.
Baca juga: 3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis
“Jadi pasokan daging masih aman. Bahkan pemotong hewan mendatangkan ternak dari Bali, hampir 60 persen,” jelasnya.
Dalam sidak, juga diketahui adanya kenaikan harga daging sapi di pasaran. Harga daging sapi rata-rata tembus Rp130 ribu hingga Rp140 ribu per kilogram. Dalam kondisi normal, harganya sekitar Rp110.000 per kilogram.
“Ya naiknya harga ini karena permintaan pasar yang tinggi. Rutin jelang Lebaran,” bebernya.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Angkat Motif Jenon, Ini Maknanya
Selain daging sapi, sidak juga menyasar pedagang daging ayam. Tujuannya mengantisipasi penggunaan bahan kimia dalam daging.
“Tapi hasilnya aman. Daging ayam potong yang dijual kondosi segar semua. Harganya Rp35 ribu per kilogram,” pungkas Khoiri.