Probolinggo - Dringu merupakan salah satu desa yang terletak di jalur Pantura Kabupaten Probolinggo. Desa dengan mayoritas berpenduduk nelayan dan petani tersebut mulai bergeliat mendorong kemajuan dan kemandirian ekonomi.
Jatimnow.com mendatangi desa dengan berpenduduk kurang lebih 3000 orang, Rabu (8/6/2022). Tampak masyarakatnya sibuk melaksanakan aktivitas harian sebaagai nelayan dan petani.
"Di sini mayoritas penduduknya nelayan dan petani," kata Kepala Desa Dringu, Kuryadi.
Baca juga: 3 Desa Wisata Jatim Borong Penghargaan ADWI 2024 dari Kementerian Pariwisata
Ia mengaku, dirinya bersama warganya sepakat akan mengembangkan desa melalui sektor wisata dengan memaksimalkan potensi pantainya.
"Kami akan kembangkan dan memajukan desa ini dari sektor pantai Desa Dringu, nanti kita akan membangun area itu dengan sejumlah fasilitas wisata. Kita masih melakukan kajian untuk pengembangan pantai Desa Dringu," katanya Kuryadi.
Salah satu kosep yang diusung oleh Kuryadi, yakni dengan melengkapi sejumlah fasilitas di sana termasuk juga menyiapkan wahana tranpotasi laut untuk wisatawan.
"Jadi pengunjung wisata bisa memikmati keindahan laut dari pantai ini menuju Pulau Gili Ketapang," ungkapnya.
Baca juga: SOMRDPE Indonesia 2nd ASEAN Village Network Meeting Berlanjut di Kota Batu
Kuryadi juga mengaku di lokasi pantai tersebut akan dikembangkan usaha kuliner. Sehingga wisatawan yang berkunjung bisa lebih betah berlama lama di sana.
"Nanti pengelolaan pantai itu kita akan dorong melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sehingga kemajuan ekonomi masyarakat bisa meningkat," harapnya.
Memang saat ini pemberlakuan masuk menuju Pantai Dringu belum dikenakan kontribusi masuk bagi wisatawan. Namun mereka hanya memberikan ongkos keamanan kendaraan yang masuk kesana.
"Itupun tanpa ada tarif pastinya, jadi sifatnya sukarela," tegasnya.
Baca juga: Sutomo, Menghapus Luka Menyulap Desa
Kunjungan wisatawan ke Pantai Desa Dringu tidak hanya berdatangan dari Probolinggo saja. Namun wisatawan dari luar daerah pun termasuk Surabaya dan daerah sekitarnya juga pernah berkunjung.
"Wisata itu ramainya hingga ratusan pengunjung pada akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu, di sana mereka bisa menikmati indahnya laut dan juga pengunjung bisa berwisata mencari kerang dan tebalan dikala air laut surut," tandasnya.