Tulungagung - Petani di Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung menggunakan drone untuk melakukan penyemprotan obat dan pupuk di tanaman padi. Mereka memilih menyewa jasa drone karena lebih efesian dan efektif. Selain menghemat waktu, penggunaan drone ini juga bisa memangkas biaya perawatan tanaman. Hal ini dikarenakan obat yang digunakan lebih irit.
Muhammad Taufiqurrohman, salah seorang petani di desa tersebut mengatakan penggunaan drone untuk kebutuhan penyemprotan obat dan pupuk ini baru dilakukan di musim tanam ini. Sebelummnya petani melakukan penyemprotan secara manual. Namun karena biayanya mahal, mereka lalu mencoba menyewa drone untuk melakukan hal tersebut.
"Untuk luasan tanah 1 hektare kalau manual biaya tenaga saja sampai Rp250 ribu, sedangkan dengan drone ini biaya sewanya cukup Rp100 ribu," ujarnya, Rabu (22/6/2022).
Baca juga: 3 Desa di Sidoarjo Kekeringan, Puluhan Hektare Sawah Gagal Panen
Selain itu penyemprotan drone ini juga menghemat banyak waktu. Sebelumnya jika dilakukan secara manual dibutuhkan waktu hingga sehari untuk menyemprot di area sawah seluas 1 hektare. Namun dengan drone ini hanya cukup 15 menit saja. Pengendalian serangan hama juga dengan cepat bisa diatasi karena bisa menyemprot dengan area yang luas dengan singkat.
Baca juga: Mentan Kunjungi Bangkalan untuk Genjot Pipanisasi, Target Kurangi Impor Beras
"Cakupan areanya bisa luas sehingga pengendalian serangan hama bisa cepat teratasi," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang operator drone, Khoirul Anam, menerangkan dalam kondisi baterai full alat ini bisa terbang selama 15 menit. Dalam kurun waktu tersebut, dapat melakukan penyemprotan seluas 1 hektare. Kapasitas tangki di drone ini mencapai 20 liter, dan bisa digunakan untuk memupuk di luasan tersebut. Selain untuk sawah, penggunaan jasa drone ini juga cocok untuk area perkebunan.
"Jadi 15 menit turun diganti baterai dan diisi lagi obatnya lalu siap digunakan," pungkasnya.
Baca juga: Petani Tulungagung Merogoh Kocek demi Mengairi Sawah