Surabaya - Warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya tidak terima dengan menculnya kabar di media sosial (medsos) yang menyebut kawasan Eks Lokalisasi Jarak dan Dolly buka kembali.
Atas kabar itu, warga pun mendatangi kantor kelurahan setempat untuk menyampaikan keresahannya.
"Kami jaga kawasan Dolly sini tidak main-main selama 8 tahun ini. Kami berusaha pelan-pelan untuk menghilangkan image kawasan sini bukan lagi sebagai tempat prostitusi, berdarah-darah, tidak gampang. Tahu-tahu ada kabar yang narasumbernya patut dipertanyakan langsung beredar di medsos. Itu sudah melukai perasaan warga sini," ujar Karno, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Kelurahan Putat Jaya.
Baca juga: Dolly, Lahan Sampah yang Menjelma Lokalisasi Terbesar Asia Tenggara
Hal senada juga diungkapkan Anik, guru Bunda Paud yang sekolahnya berdiri di kawasan Putat Jaya. Ia mengaku resah terkait adanya kabar di medsos tersebut.
"Kami membaca di medsos jika lokalisasi Jarak dan Dolly kembali dibuka. Kami, warga di sini tidak terima dengan kabar tersebut," tegasnya.
"Apalagi murid saya bukan hanya dari Putat saja, tapi juga ada dari Banyu Urip dan Dukuh Kupang. Kalau ada kabar seperti ini, bagaimana mentalnya anak-anak didik kami. Sulit kembali membangun kepercayaan dari murid-murid," tambah Anik.
Camat Sawahan, Muhammad Yunus membenarkan adanya pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan itu digelar warga Putat Jaya karena warga resah dengan adanya kabar di medsos jika eks lokalisasi Jarak dan Dolly buka kembali.
Baca juga: Prostitusi di Dolly Dikabarkan Kembali Bergeliat, Pemkot Terjunkan Tim Khusus
"Pertemuannya kemarin malam. Dan warga menyampaikan unek-uneknya terkait adanya kabar tersebut. Dapat kita maklumi. Tapi seharusnya sebelum memberikan kabar di media sosial kepada masyarakat, sebaiknya melihat kondisi yang sebenarnya di lokasi," katanya kepada jatimnow.com, Kamis (23/6/2022).
"Dan kita tahu, Pemkot Surabaya sudah memberikan dukungan kepada warga sekitar eks lokalisasi untuk memberikan tempat usaha agar dapat bangkit," tambahnya.
Menurut Yunus, jika tempat showroom, tempat produksi itu merupakan aset Pemkot Surabaya. Dan itu merupakan salah satu bentuk dukungan pemkot kepada warga sekitar Putat Jaya bahkan di saat masa pandemi Covid-19.
"Kabar dibukanya kembali eks lokalisasi Jarak dan Dolly di media sosial ini pun menimbulkan persepsi lain kepada masyarakat luas. Orang dari luar Surabaya membaca kabar itu dan tidak melihat langsung kenyataannya, akan menganggap wilayah Putat Jaya ini kembali seperti dulu. Padahal kehidupan warga di sini normal seperti kampung lainnya," jelasnya.
Baca juga: Wali Kota Risma Dukung Revisi Aturan Hukum Soal Prostitusi
Yunus menambahkan, jika di Kelurahan Putat Jaya juga banyak kegiatan keagamaan yang diikuti oleh warga. Mulai dari pengajian yang digelar di kampung dan tempat ibadah seperti masjid.
Begitu juga anak-anak sekolah dapat belajar dengan tenang tanpa terganggu oleh suara sound musik dari eks wisma lokalisasi yang telah ditutup oleh Pemkot Surabaya 8 tahun silam.
"Sekarang juga ada tempat bermain anak-anak seperti lapangan futsal yang dapat digunakan untuk berlatih. Terlalu naif kalau kemudian disimpulkan lokalisasi Jarak dan Dolly buka kembali," pungkasnya.