Jombang - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jombang, meningkat. Rata-rata ada 11 kasus lebih penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti itu setiap bulan.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jombang, Haryo Purwono mengatakan berdasarkan datanya ada puluhan kasus DBD yang dilaporkan dalam 6 bulan terakhir.
Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun kemarin, yang dalam waktu 1 tahun terdapat 93 kasus.
Baca juga: Waspada! Kasus DBD di Lamongan Melonjak saat Musim Kemarau
"Kasus DBD di Jombang memang ada peningkatan di tahun 2022 ini, Mas. Sekarang sudah ada 86 kasus sejak 6 bulan terakhir," ungkap Haryo, Jumat (23/6/2022).
Haryo mengaku peningkatan ini dikarenakan banyak faktor, termasuk salah satunya adalah musim hujan.
Baca juga: Kasus DBD Sidoarjo Melonjak 40 Persen, Waspada Lur!
"Faktornya mungkin musim hujan agak panjang. Dan kemarin ada Covid jadi kasusnya tidak terlaporkan karena masyarakat takut ke rumah sakit," terangnya.
Ia mengaku langkah yang diambil Dinkes untuk mengantisipasi DBD, yakni menggelar pemberantasan sarang nyamin (PSN) dan fogging di area yang terdapat kasus DBD.
Baca juga: Angka Kematian DBD di Tulungagung Tertinggi Ketiga di Jatim, Ini Langkah Pemkab
"Kita tetap PSN, kemudian sosialisasi DBD, termasuk fogging di sekitar area yang ada kaus, dengan jarak sekitar 20 rumah," bebernya.
Ia mengakui bahwa fogging merupakan upaya terakhir yang dilakukan dalam mengantisipasi DBD.
"Jika memang ada kasus lagi baru kita fogging, kalau gak ya cukup PSN itu aja," pungkasnya.